TEMPO.CO, Jakarta - Senior Executive Vice President Wealth Management PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), Christine Setyabudhi mengatakan perseroan terus menggenjot bisnis manajemen kekayaan atau wealth management. Dia mengatakan hingga September 2019 jumlah asset under management (AUM) atau dana kelolaan bisnis wealth managament mencapai Rp 55 triliun.
"Untuk AUM kami per September 2019 keseluruhan ada obligasi dan reksa dana sekitar Rp 55 triliun," kata Christine di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.
Christine mengatakan nilai tersebut menunjukkan pertumbuhan 40 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dia berharap ke depan dana kelolaan tersebut dapat tumbuh seiring dengan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi.
BCA, kata dia, juga terus berupaya meningkatkan minat masyarakat berinvestasi. Salah satunya dengan peluncuran aplikasi teranyar milik BCA, yaitu WELMA.
Aplikasi mobile dari BCA itu, digunakan untuk pembelian produk investasi seperti reksa dana, obligasi dan edukasi asuransi.
"Aplikasi ini memiliki fungsi menarik bagi masyarakat, khususnya bagi generasi mileniai untuk memuiai berinvestasi," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
Melalui aplikasi WELMA, nasabah dapat membeli atau menjual produk investasinya, memantau portofolio investasi dan mencari informasi produk asuransi dengan mudah, aman, dan nyaman.
Christine juga mengatakan BCA mencermati pentingnya investasi bagi anak muda khususnya. Karena itu, BCA tergerak untuk berinovasi dalam menciptakan aplikasi berbasis digital untuk memudahkan masyarakat da|am melakukan investasi.
"Nasabah BCA dapat membeli produk investasi reksa dana dan obligasi hanya dengan satu kali genggaman melalui aplikasi WELMA yang dapat diunduh di smartphone Android," ujarnya.
Melalui aplikasi WELMA, kata dia, BCA ingin menumbuhkembangkan semangat dan kemauan masyarakat untuk gemar berinvestasi. Menurut dia, cara investasi melalui aplikasi WELMA simpel dan praktis, sesuai dengan karakteristik masyarakat saat ini.