TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah membuka kesempatan bagi investor asing untuk mengikuti lelang pembangunan dan pengelolaan Bandar Udara atau Bandara Singkawang di Kalimantan Barat. Informasi pembukaan lelang itu disampaikan dalam market sounding untuk proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU Bandara Singkawang pada Senin, 7 Oktober 2019.
"Pak Presiden (Joko Widodo) menitipkan pesan beri kesempatan (investor) asing untuk (mengelola) industri sarana-prasarana perhubungan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mempromosikan Bandara Singkawang di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, Jakarta, pada Senin, 7 Oktober 2019.
Dia mengatakan modal dan kompetensi investor asing diperlukan pemerintah dalam mengelola sejumlah proyek infrastruktur. Namun, tidak menutup kemungkinan investor asing akan bekerja sama dengan investor dalam negeri untuk membentuk konsorsium.
Ia mencontohkan, hal yang sama terjadi untuk lelang proyek KPBU untuk Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo. Dia menjelaskan, lelang itu di antaranya diikuti konsorsium asing dan dalam negeri. Salah satunya ialah
PT Cardig Aero Services Tbk asal Indonesia dan Changi Airport International PTE LTD asal Singapura.
Adapun saat ini, Budi Karya mengatakan sudah ada lebih dari 10 konsorsium yang berminat melirik proyek Bandara Singkawang. "Bahkan 20 konsorsium. Sudah ada dari Prancis, Kanada, Korea, Jepang, dan Cina," katanya.
Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Pramintohadi Sukarno mengatakan proses lelang KPBU akan meliputi tahap persiapan, transaksi, dan eksekusi. Pada tahap persiapan, pemerintah akan mengumumkan outline business case.
"Final business case dilakukan Juni hingga Mei 2020. Sedangkan Juni sampai September direncanakan ada prakualifikasi," tuturnya.
Sedangkan proposal, pengumuman pemenang lelang, penekenan kontrak KPBU, dan financial closing desig-nya bakal dilakukan pada 2020 hingga 2021. Adapun konstruksi bandara dimulai pada 2021 hingga 2022 yang terbagi atas dua fase.
Pramintohadi mengatakan konsorsium yang menang lelang akan mengantongi konsesi kerja sama selama 32 tahun. Dua tahun di antaranya dilakukan untuk konstruksi.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan pemerintah perlu menggandeng swasta untuk membangun infrastruktur transportasi udara. Sebab, saat ini kondisi APBN cukup ketat dan berat. Karenanya, ia menyarankan pembangunan infrastruktur mesti bergerak ke model kerja sama mandiri yang tidak melulu mengandalkan APBN.
"Per hari ini, outlook APBN 2019 kita kepeleset dari target penerimaan pajak hingga Rp 200 triliun. Terlepas dari ekonomi global yang cenderung melamban, kita sejauh mungkin harus bergeser dari ketergantungan APBN," ujarnya.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan saat ini daerahnya perlu memiliki bandara untuk membuka akses bagi wisatawan. Ia mengklaim, Singkawang saat ini tengah bergeliat mengembangkan sektor pariwisata, perdagangan, dan jasa sebagai sumber ekonomi utama masyarakat.
"Di sektor wisata, berdasarkan data, kunjungan baik wisatawan domestik maupun asing terus meningkat," tuturnya. Pada 2016, total wisatawan datang ke Singkawang berjumlah 514.989 orang. Dari jumlah itu, 1.120 du antaranya adalah wisman.
Adapun pada 2017, total wisatawan datang ke Singkawang meningkat menjadi 652.184 dan 1.095 adalah wisman. Pada 2018, kunjungan wisatawan meningkat menjadi 721.967 orang, dengan 2.417 di antaranya adalah wisman.
Meningkatnya kunjungan ini terkait event pariwisata yang digelar pemerintah daerah. Satu event yang terbesar ialah Festival Capgomeh.
FRANCISCA CHIRSTY ROSANA