TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini dibuka menguat 16,48 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.077,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 0,34 persen menjadi 945,7.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah memperkirakan IHSG pada pekan ini bergerak mixed dengan pola up to down. "Seiring sentimen pasar baik dari dalam dan luar negeri yang masih dilingkupi ketidakpastian ekonomi maupun politik di Amerika Serikat yang memanas berkenaan dengan pemakzulan Trump," katanya di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019.
Peringatan Moody’s Investor Service sebelumnya soal risiko gagal bayar utang perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, menurut dia, harus menjadi perhatian pemerintah. Perlambatan ekonomi yang melemah membuat risiko utang korporasi Indonesia di masa datang akan memburuk.
Terkait dengan hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar perusahaan-perusahaan di Indonesia mampu meningkatkan kehati-hatian. Tantangan perusahaan untuk meraup pendapatan pun semakin menantang. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan bisa mengevaluasi efisiensi sehingga dapat mengantisipasi risiko pelemahan ekonomi.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuka front baru dalam kemelut pemakzulan yang mengancam pemerintahannya. Ia mengecam seorang anggota dari Partai Republik dengan pedas karena mengecam usahanya untuk minta negara asing menyelidiki pesaingnya dari Partai Demokrat.
Di pihak lain, Senator Mitt Romney mengecam Trump karena meminta China menyelidiki mantan Wapres Joe Biden. Senator Republik lainnya, Susan Collins mengecam Trump karena mendesak Cina untuk menyelidiki keluarga Biden.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 63,57 poin atau 0,3 persen ke 21.346,63 dan Indeks Straits Times menguat 20,57 poin atau 0,67 persen ke posisi 3.152,28. Sementara bursa saham Cina libur.
ANTARA