Sebelumnya, Facebook juga menghapus akun, grup, dan pages yang dinilai melakukan perilaku tidak autentik yang terkoordinasi serta bisa menyesatkan di sejumlah negara lain seperti di Uni Emirat Araba, Nigeria, dan Mesir. Rinciannya adalah 211 akun Facebook, 107 Page, 43 Grup, dan 87 akun Instagram.
Dalam setiap kasus, kata Gleicher, orang-orang di balik kegiatan ini berkoordinasi satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk menggambarkan diri mereka sendiri, "dan itulah yang menjadi dasar tindakan kami."
Gleicher menyebutkan bahwa Facebook berhasil mencatat kemajuan dalam memberantas penyalahgunaan ini. Namun, ujarnya, Facebook harus menghadapi hal semacam ini sebagai tantangan yang berkelanjutan.
Facebook, kata Gleicher, berkomitmen untuk terus meningkatkan, tetap menjadi platform yang terdepan. "Itu berarti membangun teknologi yang lebih baik, mempekerjakan lebih banyak orang dan bekerja lebih dekat dengan penegak hukum, pakar keamanan, dan perusahaan lain," ujar Gleicher.
BISNIS