TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG selama sepekan ini ditutup dengan pembalikan arah menjadi menguat atau rebound. Pada penutupan perdagangan Jumat, 4 Oktober 2019 IHSG ditutup menguat 0,38 persen ke level 6.061,252.
Meski ditutup menguat pada penutupan Jumat kemarin, data Bursa Efek Indonesia menunjukkan selama sepekan ini IHSG mengalami pelemahan 2,19 persen. Menguatnya IHSG pada penutupan terjadi setelah selama empat hari berturut-turut terjebak di zona merah.
"Kenaikan tidak dialami oleh IHSG. Tercatat, IHSG selama sepekan ini ditutup ke level 6.061,252 dari 6.196,889 pada pekan sebelumnya," seperti dikutip dari keterangan tertulis Bursa Efek Indonesia yang diterima Tempo, Sabtu 5 Oktober 2019.
Akibat pelemahan ini, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 2,20 persen. Angkanya menjadi Rp 6.966,669 triliun dari sebelumnya Rp 7.123,480 triliun pada penutupan minggu lalu.
Sementara itu, data RTI menunjukkan, investor asing selama sepekan ini berhasil kabur atau net sell sebesar Rp 207,73 miliar di semua pasar. Di pasar reguler, asing mencatatkan nett sell Rp 914,17 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi dan tunai asing justru berhasil catatkan nett buy senilai Rp 706,44 miliar.
Selain itu, Bursa Efek juga mencatat bahwa selama sepekan data perdagangan mengalami variasi pergerakan. Nilai transaksi misalnya mengalami kenaikan rata-rata 3,09 persen menjadi Rp 7,991 triliun dari Rp 7,751 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Kemudian, nilai rata-rata volume transaksi juga meningkat 4,08 persen atau sebesar 14,634 miliar unit saham dari 14,060 miliar unit saham selama sepekan sebelumnya.Tidak hanya itu, rata-rata frekuensi transaksi di Bursa Efek juga bertumbuh sebesar 14,55 persen. Angka ini setara dengan 491,470 ribu kali transaksi dari 429,031 ribu kali transaksi pada penutupan pekan lalu.