TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing terus masuk ke dalam negeri. Pada 3 Oktober 2019, kata dia, tercatat total inflow secara year to date sebesar Rp 192,6 triliun.
"Itu terdiri dari Rp 137,9 triliun ke SBN (Surat Berharga Negara) dan kemudian yang saham adalah Rp 52,4 triliun. Sisanya obligasi korporasi, SBI," kata Perry di Masjid Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2019.
Menurut dia, secara week to date sampai 3 Oktober, SBN yang masuk Rp 3,14 triliun, namun terjadi outflow di pasar saham sebesar 0,84 persen. Sehingga nett inflownya sebesar Rp 2,34 triliun.
Kendati begitu, kata Perry, secara keseluruhan aliran masuk modal asing ke SBN masih terus berlanjut. "Hal itu membuktikan bahwa imbal hasil tetap menarik dan juga prospek ekonomi yang menarik," ujarnya.
Menurut dia, di pasar saham dana yang masuk volatil karena dipengaruhi faktor global. Dia mengatakan pasar juga melihat perkembangan ekonomi di Amerika Serikat, maupun di negara yang lain.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah
memberikan informasi terbaru mengenai aliran modal asing yang masuk ke Indonesia dalam bentuk portfolio ke Surat Berharga Negara atau SBN dan ke pasar saham. Dia mengatakan secara year to date sampai dengan 26 September 2019 arus modal asing yang masuk sebesar sekitar Rp 139,4 triliun.
"Yang masuk pasar Surat Berharga Negara Rp 135 triliun," kata Nanang saat dihubungi, Jumat, 27 September 2019. Sedangkan kata dia, yang masuk ke pasar saham sebesar Rp 4,43 triliun.
HENDARTYO HANGGI