Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mentan ke Gudang Bulog: Stok Melimpah, Tak Perlu Impor Beras

Reporter

image-gnews
Pekerja mengemas jagung yang akan didistribusikan ke peternak di Gudang Bulog, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 24 Jnauari 2019. Jagung tersebut merupakan jagung impor gelombang kedua dari Brazil, sebanyak 26 ribu ton yang merupakan bagian dari total 100 ribu ton jagung impor dan selanjutnya didistribusikan ke sejumlah peternak di wilayah Jawa dan sekitarnya. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Pekerja mengemas jagung yang akan didistribusikan ke peternak di Gudang Bulog, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 24 Jnauari 2019. Jagung tersebut merupakan jagung impor gelombang kedua dari Brazil, sebanyak 26 ribu ton yang merupakan bagian dari total 100 ribu ton jagung impor dan selanjutnya didistribusikan ke sejumlah peternak di wilayah Jawa dan sekitarnya. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan stok beras di gudang beras Bulog (GBB) Jawa Tengah, melimpah bahkan harus pinjam pakai gudang. Dia mengatakan stok pangan nasional aman.

"Pertama-tama saya harus apresiasi seluruh petani Indonesia, Kementerian Pertanian, Bulog, dan jajaran pemerintah daerah Jawa Tengah. Kami ucapkan terima kasih karena stok beras kita melimpah," kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, 30 September 2019.

Hal itu disampaikan Menteri Amran sewaktu melakukan inspeksi ke gudang Bulog Sukoharjo, Telukan Divre Surakarta, Jawa Tengah. Amran dan rombongan menyaksikan gudang Bulog penuh terisi beras 4.500 ton dan gudang sudah tidak cukup menampung beras lagi sehingga harus pinjam pakai gudang.

Amran menyampaikan stok gudang Bulog di daerah lain, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan sudah harus sewa gudang untuk menampung produksi pangan kita.

"Kita bersyukur tahun 2019 sudah swasembada dan berdaulat. Menurut FAO kriteria swasembada bila impor 10 persen dari stok nasional. Tapi Alhamdulilah stok kita banyak dan melimpah, dan tidak perlu impor," tambahnya.

Lebih lanjut Amran mengatakan, membandingkan dulu saat swasembada di tahun 1984 penduduk Indonesia 100 juta lebih, namun hari ini penduduk Indonesia 260 juta lebih dan mampu swasembada.

Pada tahun 1984 Indonesia swasembada dengan impor sekitar 414.000 Ton."Tahun 2019, penduduk Indonesia sudah 260 juta, tapi gudang beras penuh dan tidak ada impor. Kerja keras pemerintah membuahkan hasil luar biasa" sebut Amran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut Mentan mengatakan ekspor produk pertanian lima tahun terakhir meningkat hingga 9 juta ton. Amran berpesan untuk tetap menjaga keberhasilan ini, transformasi pertanian tradisonal ke pertanian modern ini mutlak dilanjutkan, mengembangkan lahan rawa menjadi lahan pertanian baru dalam program atau SERASI, dan program lainnya.

"Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, maka pangan menjadi strategis," kata Mentan.

Taufan Akib, Kepala Divre Bulog Jawa Tengah, juga membenarkan jika gudang penuh berlimpah stok beras. Ada 30 komplek gudang Bulog di Jawa Tengah, yang berada di subdivre Surakarta, subdivre Pati, subdivre Semarang , subdivre Pekalongan dengan stok 186.000 Ton. Khusus gudang di Sukoharjo ada 2 gudang terdiri 4.500 ton cadangan beras pemerintah, gabah 400 ton.

Taufan juga menjelaskan jika berlimpahnya stok beras dikarenakan pertanian saat ini sudah mengarah ke pertanian modern sehingga lebih efesien.

Harga gabah petani dengan pengolahan combine harvester harganya Rp 5.150 - Rp 5.200 per kilogram, sedangkan jika pengolahan manual harga Rp 5.000, selisihnya hingga Rp 200.

"Keuntungan menggunakan combine harvester, gabahnya lebih bersih dan bisa langsung masuk karung. Petani lebih untung karena alat ini meminimalisir beras terbuang" ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

1 jam lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.


Bulog Dorong Adanya Inovasi Ketahanan Pangan Menghadapi Dampak Krisis Iklim

12 jam lalu

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska saat membuka Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024. Acara ini berlangsung pada 19-21 September 2024 di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali. Tempo/Adil Al Hasan
Bulog Dorong Adanya Inovasi Ketahanan Pangan Menghadapi Dampak Krisis Iklim

Bulog menyatakan, krisis iklim mempengaruhi produksi beras dan mengancam ketahanan pangan. Perlu mencari inovasi untuk mengatasinya.


Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

22 jam lalu

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska saat membuka Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024. Acara ini berlangsung pada 19-21 September 2024 di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali. Tempo/Adil Al Hasan
Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

Direktur Bulog Sonya Mamoriska menyatakan IIRC 2024 akan membahas isu iklim, gangguan ekonomi, geopolitik yang berdampak pada produksi beras.


Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

1 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

Acara Bulog bertajuk Rice Resilience: Adapting to Global Challenges ini berlangsung di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali.


Bulog akan Lanjutkan Impor Beras untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

7 hari lalu

Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Bulog akan Lanjutkan Impor Beras untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengaku akan lanjutkan impor beras. Untuk dukung program Makan Bergizi Gratis.


Terpopuler: ICW Undang Kaesang Klarifikasi Jet Pribadi, IKN Bakal jadi Produk Gagal

7 hari lalu

Explain: Celah Gratifikasi Kaesang pada Penggunaan Jet Pribadi
Terpopuler: ICW Undang Kaesang Klarifikasi Jet Pribadi, IKN Bakal jadi Produk Gagal

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 12 September 2024, dimulai dari agenda undangan ICW ke Kaesang Pangarep untuk mengklarifikasi jet pribadi.


Bos Bulog soal Program Makan Bergizi Gratis: Penyerapan Gabah Penting, Kemitraan di Era Modern Tak Bisa Ditawar Lagi

7 hari lalu

Petani tengah memisahkan gabah diarea persawahan kawasan Sukabakti, Beka si, Jawa Barat, Senin, 2 September 2024. Nilai tukar petani (NTP) naik pada Agustus 2024. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. TEMPO/Tony Hartawan
Bos Bulog soal Program Makan Bergizi Gratis: Penyerapan Gabah Penting, Kemitraan di Era Modern Tak Bisa Ditawar Lagi

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengaku siap mendukung program makan bergizi gratis Prabowo Subianto. Apa perannya?


Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

7 hari lalu

Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri, R. Wahyu Suparyono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. Rapat tersebut membahas mengenai kinerja perusahaan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi demurrage terulang. Apa saja?


Dirut Bulog Jelaskan Alasan Orang Dekat Prabowo jadi Wakilnya

8 hari lalu

Dirut Bulog Wahyu Suparyono. Foto : Dok Asabri
Dirut Bulog Jelaskan Alasan Orang Dekat Prabowo jadi Wakilnya

Direktur Utama Perum Bulog jelaskan alasan bekas Ketua Pembina Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran Sulawesi Selatan jadi wakilnya. Apa itu?


Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

8 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pergantian Direksi Perum Bulog dan menetapkan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. ANTARA/HO-Bulog
Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

Pengamat pertanian dari CORE, Eliza Mardian, menyoroti langkah Menteri Erick Thohir merombak direksi Bulog. Serapan gabah petani dinilai belum maksima