TEMPO.CO, Jakarta – Manajemen maskapai penerbangan Lion Air Group memutuskan tidak memarkirkan pesawat Wings Air di Bandara Wamena menyusul kerusuhan yang terjadi sejak pekan lalu. Corporate Communication Lion Air Grup Danang Mandala Priantoro mengatakan entitasnya mengutamakan faktor keselamatan penerbangan.
“Karena ada imbauan soal RON (remain over night), kami tidak bisa inapkan pesawat,” ujar Danang kepada Tempo saat dihubungi pada Senin, 30 September 2019.
Danang mengatakan saat ini pesawat Wings Air tujuan Wamena menginap di Bandara Jayapura. Adapun Wings Air melayani penerbangan dua kali saban hari dari Wamena ke Jayapura dan sebaliknya.
Ihwal kerusuhan, Danang mengatakan situasi itu tak berdampak pada operasional maskapai. Ia memastikan Wings Air tetap terbang sesuai jadwal. Saat ini, okupansi atau tingkat keterisian pesawat perjalanan dari dan menuju Wamena masih terjaga di atas 80 persen.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Wamena Joko Harjani mengatakan Bandara Wamena beroperasi normal kendati terjadi aksi massa. Bahkan, bandara menambah jam operasi 2 jam pada pukul 06.00 hingga 18.00 WIT.
Adapun Bandar Wamena melayani sedikitnya 120 pergerakan pesawat per hari. Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Wamena Joko Harjani mengatakan pesawat yang datang atau lepas landas dari Wamena merupakan pesawat kargo, komersial untuk penumpang, perintis, dan misionaris.
"Untuk pesawat khusus komersial penumpang jumlahnya 18 pergerakan per hari. Sisanya kargo, perintis, dan untuk kepentingan misionaris," ujar Joko.
Bandara Wamena umumnya melayani penerbangan dari dan menuju Jayapura. Maskapai yang membuka rute tersebut ialah Wings Air dan Trigana Air. Sedangkan penumpang pesawat perintis diangkut menggunakan Susi Air, Sam Air, dan Dominim Air. Sementara itu, penerbangan kargo dilayani menggunakan pesawat Trigana Air, Jayawijaya Air, My Indo Air, dan Deraya Air.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA