TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperkirakan tren urbanisasi di Pulau Jawa makin pesat dalam beberapa tahun mendatang seiring dengan kehadiran jalan tol.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa jaringan jalan tol di Jawa akan lengkap karena dalam 5 tahun ke depan bakal dibangun koridor-koridor baru. Koridor baru ini melengkapi koridor Trans-Jawa yang sudah tersambung dari Merak sampai dengan Probolinggo.
"Jawa akan menjadi urbanized island karena akan dikelilingi jalan tol. Kalau di-manage dengan baik, urbanisasi akan jadi engine of growth, bukan menjadi beban," ujarnya dalam pembukaan diskusi bertajuk Asian Cities : Fostering Growth and Inclusion di Jakarta, Senin 30 September 2019.
Basuki menjabarkan koridor Trans-Jawa akan dilengkapi dengan koridor jalan tol di pantai utara, mulai dari Semarang hingga Gresik. Saat ini, ruas Semarang—Demak siap memulai konstruksi setelah perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) ditandatangani pada pekan lalu.
Selain koridor utara, pembangunan jalan tol juga direncanakan di sisi selatan Jawa, mulai dari Gedebage hingga Cilacap. Arkian (sesudah itu), berlanjut ke Yogyakarta. Basuki menyebut ruas Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap siap ditenderkan. Begitu juga dengan ruas Bawen—Yogyakarta dan Solo—Yogyakarta.
Dua ruas lain yang juga masuk dalam koridor Trans-Jawa selatan yaitu Sukabumi—Ciranjang dan Ciranjang—Padalarang. Keduanya merupakan penambahan ruang lingkup dari ruas tol Bocimi dan Padaleunyi.
Basuki mengungkapkan keberadaan jalan tol sedikitnya telah mengubah pola kegiatan ekonomi.
Dia menyebutkan bahwa arus barang dari Tulung Agung dan Malang ke Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya mulai meningkat. Begitu juga dengan sektor transportasi yang menggeliat karena waktu tempuh antarkota terpangkas.