TEMPO.CO, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung meraup hampir Rp700 miliar setiap tahun dari sektor pariwisata. Pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata tersebut didapat dari 7 juta wisatawan yang berkunjung ke Kota Kembang.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan dukungan pemerintah dalam sektor pariwisata terus ditingkatkan. Salah satunya dengan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur, serta penambahan atraksi baru yang setiap tahun di Kota Bandung.
"Maka, kita akan terus tingkatkan layanan kepada wisatawan, salah satunya adalah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur," ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin 30 September 2019.
Ema mengaku hal yang kerap dikeluhkan wisatawan saat berwisata di Kota Bandung adalah masalah lalu lintas. Karena itu, pemkot menggenjot sejumlah infrastruktur penunjang lalu lintas di Kota Bandung.
"Tapi kita terus berupaya untuk meningkatkan daya dukung infrastruktur. Tahun ini kita sudah ground breaking 2 fly over di Jalan Jakarta dan Jalan Laswi. Tahun 2022 kita juga berencana untuk membangun fly over tambahan," imbuhnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kaniasari mengatakan, kesadaran wisata merupakan tugas semua warga Kota Bandung.
"Itu adalah kampanye untuk meningkatkan sadar wisata kepada masyarakat. Karena wisata ini tidak hanya milik pemerintah tetapi juga harus didukung oleh masyarakat," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kaniasari.
Kampanye tersebut juga dilakukan agar seluruh warga turut mendukung kotanya untuk menjadi kota yang ramah bagi wisatawan. Kampanye ini melibatkan para kelompok penggerak pariwisata dan pengusaha industri wisata di Kota Bandung.
"Kami telah memiliki Rencana Kerja dan Rencana aksi untuk menjadikan Bandung kota ramah wisata. Ini melibatkan seluruh stakeholder dan unit kerja di Kota Bandung," kata dia.