TEMPO.CO, Bandung - Selama periode Januari-Agustus 2019, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah mengantarkan 283,5 juta penumpang. Jumlah tersebut naik 1 persen dari periode yang sama pada 2018, yaitu 279,6 juta penumpang.
“Dengan pelayanan kereta api yang semakin prima, kami yakin akan berimbas untuk sektor-sektor lainnya seperti ekonomi dan pariwisata,” Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, saat peluncuran Kereta Api Argo Parahyangan Excellence dan Kereta Istimewa di Bandung, Sabtu, 28 September 2019.
Untuk angkutan barang, KAI telah mengangkut 30,9 juta ton barang Januari-Agustus 2019. Jumlah tersebut naik 5 persen dari periode yang sama di tahun 2018, yaitu 29,5 juta ton barang.
Menginjak usia ke-74 tahun, KAI terus meningkatkan pelayanannya. Edi mengatakan dalam kurun satu tahun ke belakang KAI telah berupaya untuk meningkatkan pelayanannya untuk masyarakat.
Berbagai pelayanan itu di antaranya adalah fitur kereta api lokal, reduksi, pembatalan dan perubahan jadwal via aplikasi KAI Access, peluncuran Kereta Api Luxury 2, penambahan frekuensi dan rute baru untuk kereta api penumpang dan barang serta pengembangan stasiun.
“Kami mencoba berbagai upaya untuk meningkatkan layanan perkeretaapian yang diharapkan bisa berkontribusi besar dalam memajukan Indonesia di sektor transportasi massal. Seperti yang kita ketahui, majunya sebuah negara bisa dilihat dari angkutan umum yang dikelola dengan baik,” ujar Edi.
Edi menambahkan, rangkaian kegiatan ulang tahun KAI ke-74 sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu sebelum acara puncak berlangsung. KAI menggelar donor darah, tabur bunga untuk pahlawan kereta api, upacara, pameran sejarah kereta api, hiburan dan ramah tamah.
Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia ingin menjadikan kereta api sebagai angkutan utama. Oleh karena itu, insan-insan kereta api harus meningkatkan kualitas dan pelayanannya.
“Ekspektasi masyarakat terhadap kereta api itu sangat tinggi sekali sehingga inovasi harus terus dilakukan,” ujar Budi, Sabtu.
BISNIS