TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebutkan hambatan dalam mencapai target pembangunan 1.852 kilometer jalan tol pada 2019. Salah satunya adalah soal pembebasan lahan. "Ada beberapa rumah dan tanah yang belum dipindahkan," ujar Basuki di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.
Persoalan lahan itu misalnya terjadi untuk ruas tol Palembang - Teluk Betung. Bila ruas itu bisa dirampungkan, maka ruas tol yang tersambung adalah Bakauheni - Terbangi Besar - kayu Agung - Palembang - Teluk Betung. Basuki memastikan ruas tol Bakauheni hingga Palembang sudah pasti beroperasi pada tahun ini.
"Tapi kami akan upayakan sampai Teluk Betung, tapi kan yang tadi kan semoga bertambah lebih dari 1.500," ujar Basuki. Ia mengatakan akan mengupayakan pencapaian target itu. Sehingga capaian finalnya baru terlihat pada Desember 2019. "Masih kita upayakan terus, ini kan masih tiga bulan lagi."
Beberapa alur yang diupayakan rampung pada tahun ini antara lain adalah Lampung hingga Palembang. Saat ini rute tersebut tinggal menunggu rute Terbangi Besar - Kayu Agung sepanjang 130 kilometer sampai akhir Desember. Selain itu, ruas lainnya adalah Serpong - Balaraja.
Pada periode kedua, kata Basuki, Presiden Joko Widodo masih menggenjot konektivitas dengan merampungkan lagi 2.500 kilometer ruas jalan tol. Salah satunya rute yang disebut kelar pada 2024 adalah tol Trans Sumatera. Ruas tol yang digenjot adalah Bengkulu - Palembang, Padang - Bukit Tinggi, serta Medan - Toba.
"Sekarang juga kita sudah dari Merak sampai Pasuruan, tahun depan sampai Banyuwangi, lalu Balikpapan - Samarinda, Manado - Bitung tahun ini," ujar Basuki.