TEMPO.CO, Bandung -PT Kereta Api Indonesia (KAI) lewat anak usahanya, PT KA Properti Manajemen (KAPM), bersiap mengembangkan bisnis hotel berjaringan.
“Ini bussiness chain hotel, kami akan membuat jaringan hotel. Artinya setelah di Bandung, kami akan bikin di Batu Malang, Purwokerto, dan seterusnya,” kata Direktur Utama PT KA Properti Manajemen, Dwiyana Slamet Riyadi, di sela groundbreaking KAI Boutique Hotel, di Bandung, Jumat, 27 September 2019.
Dia mengatakan, bisnis hotel yang dikelola KAPM akan terintegrasi dengan bisnis kereta api PT KAI. Salah satu strategi yang disiapkan dengan menyiapkan paket bunding tiket kereta dan hotel bagi pengguna kereta api. Tarif hotel akan menggunakan tarif khusus dalam paket bundling tersebut. Dengan bundling dengan PT KAI, pesan hotel bisa memakai KAI Access.
Dwiyana mengatakan, KAPM akan mengembangkan bisnis hotel berjaringan dengan memanfaatkan aset premium PT KAI yang berada di lahan strategis di kota-kota besar di Jawa dan Sumatera. Ceruk pasar yang diincar untuk wisatawan dan pelaku bisnis. KAI ingin mengembangkannya di segmen bisnis hotel Bintang 4.
Dia mengatakan, Bandung dipilih menjadi lokasi pembangunan hotel pertama. Investasi yang disediakan untuk membangun hotel di Bandung tersebut menembus Rp 85 miliar. Lokasinya dianggap sangat premium yaitu di Cihampelas.
Dwiyana mengatakan, bisnis hotel di Bandung diklaim belum jenuh, dan dinilai potensial terus berkembang sejalan dengan sejumlah infrastruktur baru yang akan rampung dalam waktu dekat. Di antaranya kereta api cepat Jakarta-Bandung yang dibangun PT KCIC. Dia mengutip data BPS misalnya, yang mencatatkan pertumbuhan wisatawan asing yang berkunjung ke Bandung menembus 16,4 persen setahun terakhir ini.
“Saya tetap optimis dengan wisatawan Kota Bandung, dengan bisnis travel, dan nanti ada KCIC segala macam. Pasti akan berkembang. Artinya begini, semua referensi yang kita ambil sebagai dasar visible itu mendukung penguatan lagi Bandung, itu akan tercipta demand yang lebih besar dari sekarang. Mungkin tahun kemarin jenuh, tapi nanti demand-nya akan tambah lagi,” kata dia.
Dwiyana mengatakan, KAPM sudah menyiapkan rencana akan hotel berjaringan ini di 4 kota dalam dua tahun.
Menyusul Bandung, KAPM berencana membangun hotel berjaringan di Batu Malang, Purwokerta, serta Semarang. Investasi yang disediakan masing-masing menembus Rp 85 miliar. “Rata-rata sama di segitu,” kata Dwiyana.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan, bisnis hotel yang dikembangkan KAPM diklaimnya terobosan. “Ini adalah terobosan luar biasa yang dilakukan KAPM,” kata dia di sela peresmian pembangunan KAI Boutique Hotel di Bandung.
Edi mengatakan, bisnis KAPM akan terintegrasi dengan bisnis PT KAI dan anak usahanya yang lain. “Anak perusahaan kan banyak. Ada angkutan logistik, kereta api pariwisata, ada juga komuter yang melayani semua angkutan jarak dekat kota, kemudian satu lagi ini KAPM, dan ada kereta yang sifatnya memberikan pelayanan angkutan ke bandara. Anak-anak perusahaan ini memang semuanya akan maju dengan saling bersangkutan, saling mendukung,” kata dia.
KAI Boutique Hotel di Bandung itu menempati lahan PT KAI di Jalan Cihampelas, Bandung, dengan luas lahan 1.805 meter persegi. Bangunan hotel yang rencananya dibangun 10 lantai itu akan memiliki 100 kamar dengan dua kelas layanan yakni Deluxe dan VIP. Hotel itu akan dilengkapi sejumlah fasilitas, diantaranya meeting room hingga roof top bar untuk menikmati pemandangan kota dari puncak gedungnya. Hotel itu diklaim akan ramah difabel dengan menyediakan kamar yang memiliki toilet dan fasilitas lain yang khusus bagi difabel.
AHMAD FIKRI