TEMPO.CO, New York - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyatakan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk bertransformasi dari negara berkembang menjadi status negara maju pada 2045. Caranya, dengan mewujudkan pengembangan manusia berkualitas, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan pemerintahan baik.
"Semua pencapaian dan potensi kemajuan di masa depan akan menjadi dasar dari visi jangka panjang kami, disebut Visi Indonesia 2045," kata JK dalam SDGs Summit berjudul "The 2020-2030 Vision", dalam rangkaian Sidang Umum ke-74 PBB di Markas Besar PBB, New York, Rabu, 25 September 2019.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis, 26 September 2019, JK menyebutkan sejumlah langkah untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045 sebagai negara maju telah diambil. Indonesia pun telah mencapai sejumlah prestasi penting antara pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan konsisten.
Komitmen Pemerintah Indonesia terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) juga terus dilakukan dengan menerapkan poin-poin tujuan tersebut dalam perencanaan pembangunan nasional.
JK menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan SDGs tersebut, yakni mengaktifkan perubahan untuk mempercepat laju kemajuan, membangun kemitraan global dan mempromosikan pendekatan inklusif di antara pemangku kepentingan.
"Sebagai kesimpulan, sepuluh tahun ke depan harus diarahkan untuk mempercepat pencapaian SDGs, dan itu harus dimulai hari ini. Visi 2020-2030 harus dibangun di atas sinergi dan urgensi agar berhasil," ujar Kalla.
Di hari ketiga kegiatan Sidang Umum ke-74 PBB di New York, Rabu kemarin, JK menghadiri pertemuan Joint Access to Face the Coffee Price Crisis and Achieve Its Sustainable Production dan menghadiri Forum Bisnis KADIN dan US Chamber of Commerce di Kantor KJRI New York.
Selain itu, Jusuf Kalla juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Boeing International Michael Arthur, Presiden International Committee of the Red Cross (ICRC) Peter Maurer, Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama dan Presiden Kenya Uhuru Muigai Kenyatta.
ANTARA