TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah hari ini meresmikan enam lembaga penyalur BBM Satu Harga yang dipusatkan di Gunung Sitoli, Kepulauan Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Hingga kini tercatat penyalur BBM Satu Harga yang telah beroperasi sebanyak 167 penyalur.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyebutkan program BBM Satu Harga ini sesuai dengan amanat Presiden Jokowi di awal pemerintahan. Beliau mencanangkan membangun dari pinggiran," katanya melalui keterangan resmi, Kamis, 26 September 2019.
Adapun lembaga penyalur BBM Satu Harga yang diresmikan hari ini berlokasi di Kepulauan Nias Selatan, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Asmat, Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Maluku Barat Daya.
Arcandra menjelaskan, salah satu tantangan pembangunan di pinggiran adalah penyediaan sumber energi yang terjangkau untuk seluruh masyarakat. Program BBM Satu Harga ini merupakan sarana untuk menggerakkan ekonomi masyarakat setempat sehingga akan memberikan multiplier effect terhadap kemandirian ekonomi di daerah.
Selain itu, BBM Satu Harga juga membuktikan negara hadir di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dengan begitu, masyarakat yang tinggal di wilayah 3T mendapatkan akses BBM yang sama seperti dengan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau besar seperti Jawa, Bali dan Sumatera.
Sebelumnya, untuk Kepulauan Nias sendiri telah dibangun enam lembaga penyalur BBM Satu Harga dengan rincian dua penyalur pada 2017 dan empat penyalur pada 2018. Tahun ini, sebanyak 39 lembaga penyalur ditargetkan beroperasi. Adapun 38 lembaga penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan satu lembaga penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk.
BISNIS