TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengungkapkan keputusan perseroan dalam pencabutan semua logo maskapai plat perah tersebut, terhadap seluruh pesawat Sriwijaya Air merupakan tindakan untuk menjaga nama baik dari Garuda Indonesia Group. Menurutnya Sriwijaya tidak bisa menjaga konsistensi dalam pelayanan penerbangannya.
"Pencabutan logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air tersebut merupakan upaya dalam menjaga brand Garuda Indonesia Group khususnya mempertimbangkan konsistensi layanan Sriwijaya Air Group yang tidak sejalan dengan standarisasi layanan Garuda Indonesia Group sejak adanya dispute kerja sama manajemen tersebut," kata Ikhsan melalui keterangan tertulis, Rabu, 25 September 2019.
Ikhsan mengungkapkan, ini juga merupakan buntut dari dispute kerja sama Manajemen (KSM) Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group. Dia menyayangkan, bahwa pihak Sriwijaya tidak bisa menjaga tingkat layanan dan keamanan dengan baik yang menjadi dari komitmen yang tertuang dari KSM.
"Hal tersebut tentunya sangat kami sayangkan khususnya mengingat perkembangan atas situasi yang terjadi tidak sesuai dengan komitmen KSM antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group," ujar Ikhsan.
Menurutnya, pemasangan logo Garuda Indonesia pada pesawat Sriwijaya Air merupakan representasi dari tingkat kemananan dan layanan dalam penerbangan yang akan diberikan kepada pelanggan maskapai.
Ikhsan menjelaskan, keputusan pencabutan logo Garuda Indonesia tersebut sudah dilakukan melalui pertimbangan masak agar kiranya komitmen kerja sama manajemen antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group benar benar dipahami oleh pihak-pihak terkait.
Adapun proses pencabutan lambang maskapai plat merah tersebut masih berlangsung hingga berita ini dinaikkan, karena masih dalam tahap pengerjaan lebih lanjut. "Logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air tersebut saat ini sedang sedang dalam proses pengerjaan lebih lanjut", ucap Ikhsan.
