TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil rebound atau berbalik menguat pada penutupan perdagangan Rabu, 25 September 2019. IHSG tercatat menguat sebesar 0,14 persen atau 8,79 poin ke level 6.146,404.
Sepanjang perdagangan IHSG cenderung memerah pada perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG sempat berbalik arah sekitar pukul 09.45 WIB ke level 6.138, namun tak bertahan lama. Hingga penutupan sesi pertama, IHSG tercatat sempat melemah meski pada penutupan sesi kedua berhasil berbalik arah.
Berdasarkan data RTI, meski berhasil rebound, sebanyak 213 emiten tercatat mengalami pelemahan, 148 saham tak bergerak dan 197 saham menguat. Sepanjang perdagangan, investor asing melepas dananya (nett sell) sebesar Rp 769,23 miliar.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono Widodo tak menampik bahwa pelemahan IHSG selama tiga (3) hari berturut-turut tersebut dipengaruhi oleh sejumlah aksi demo beberapa hari belakangan. Kendati demikian, ia mengatakan sentimen eksternal juga tetap memberikan pengaruh.
"At the moment, iya. Itu tentunya cukup membawa pengaruh juga ke pasar. Dalam arti kata, orang lagi mencari berita katalis positif cuma yang ada berita politik yang kurang bagus. Jadi mungkin penyebab utamanya boleh dibilang itu (aksi demo)," kata Laksono kepada sejumlah awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu 25 September 2019.
Meski begitu, kata Laksono, sentimen bagi pelemahan IHSG juga datang dari sejumlah peristiwa global. Salah satunya adalah aksi rencana parlemen Amerika Serikat yang telah memulai penyelidikan untuk melakukan pemakzulan Presiden Donald Trump. Kondisi tersebut oleh pasar ditafsirkan bisa menambah ketidakpastian global.
Analis Binartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta sebelumnya memperkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahan pada hari ini. Hal itu terlihat lewat analisa teknikal berdasarkan indikator, MACD yang berada di area negatif. Selain itu, indikator Stochastic sudah berada di area oversold dan RSI menunjukkan sinyal negatif.
"Di sisi lain, terlihat pola black opening bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support," kata Nafan kepada Tempo, Rabu 25 September 2019.