TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kementerian dan lembaga (K/L) masih lambat membelanjakan belanja modal dan Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik). Selama tiga tahun terakhir, realisasi belanja modal per Agustus 2019 tercatat yang paling rendah.
Sri Mulyani menyebutkan, pada Agustus 2017, realisasi belanja modal K/L mencapai Rp 75 triliun. Sementara pada periode serupa tahun 2018, realisasi belanja modal K/L mencapai Rp 70,7 triliun dan pada Agustus 2019.
Adapun per Agustus 2019, belanja modal di seluruh K/L sebesar Rp 63 triliun atau hanya terealisasi 33,3 persen dari pagu anggaran atau hanya terealisasi sebesar Rp 63 triliun dari Rp 189,3 triliun yang dianggarkan.
Secara proporsi juga nampak bahwa persentase realisasi belanja modal pada Agustus 2019 juga paling rendah. Pada Agustus 2017 dan Agustus 2018 realisasi belanja modal mencapai 33,4 persen dan 34,7 persen dari pagu masing-masing tahun berjalan.
Padahal, kata Sri Mulyani, belanja modal yang produktif sangat dibutuhkan dalam rangka menstimulus perekonomian yang akhir-akhir ini terus tertekan akibat ketidakpastian global. "Belanja modal realisasinya selalu yang paling rendah dalam tiga tahun terakhir dan ini menjadi tantangan bagi kita untuk meningkatkan perekonomian," katanya, Selasa, 24 September 2019.