Budi Karya berharap dengan adanya kereta semi cepat, perjalanan kereta Jakarta-Surabaya akan dipangkas 3,5 jam. Artinya, dari semula 9 jam menjadi 5,5 jam.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan rangkaian kereta semi-cepat akan mengangkut 9 juta penumpang dalam setahun. Sedangkan dalam sehari, kereta itu bakal mengangkut 900 penumpang.
"Itu berdasarkan hitungan pre-feasibility study. Nantinya, satu hari akan ada 50 perjalanan," tuturnya.
Saat ini, pemerintah masih menghitung jumlah investasi yang diperlukan untuk pembangunan. Besarnya investasi bakal dapat terhitung setelah Jepang menggelar studi kelayakan.
Pada perkiraan awal, pemerintah menginginkan investasi untuk pembangunan kereta semi-celat ini sebesar Rp 60 triliun. Pemerintah ingin menekan nilai investasi dengan memberikan porsi komponen lokal dalam proyek pembangunan. Kendati begitu, jumlah investasi proyek ini belum disepakati dengan pihak Jepang.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi mengatakan, dalam survei lapangan, pihaknya bakal menghitung investasi berdasarkan sejumlah pertimbangan. "Kami akan mempertimbangkan alih teknologi dan finance (keuangan). Info detail akan kami putuskan dalam survei ini," ujarnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya akan mendukung pembangunan kereta semi-cepat dengan mensterilkan jalur sebidang. "Hitungan kami ada 500 simpang sebidang. Nanti kami akan membangun flyover atau jembatan penyeberangan orang di sana," ujarnya.