Sementara untuk 2020, DPK perbankan diproyeksikan tumbuh hanya 8,4 persen. Padahal kredit perbankan tumbuh hingga 12,1 persen.
"Maka itu pendanaan dari nondeposit akan semakin penting tahun depan," ujar dia.
Fauzi menjelaskan perbankan masih akan ekspansif menyalurkan kredit di sisa tahun ini dan 2020 terutama untuk infrastruktur. Hal ini juga sesuai dengan arahan dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan pemerintah agar fungsi intermediasi dari perbankan dapat menangkal dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Pertumbuhan kredit juga akan terpacu oleh pelonggaran suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate. Bank sentral hingga September 2019 ini sudah tiga kali memangkas suku bunga acuannya sebesar 0,75 persen menjadi 5,25 persen yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga simpanan dan kredit dalam 6-9 bulan ke depan.