Kontribusi PDB nasional perikanan atas dasar harga berlaku per triwulan pada 2014-2018 juga rata-rata tercatat mengalami kenaikan. Kontribusi PDB perikanan menunjukkan peningkatan dari rata-rata 2,32 persen per 2014 menjadi rata-rata 2,6 persen pada 2019.
Sementara itu, produksi perikanan juga tercatat naik dari 2014 hingga 2018. Berdasarkan data, produksi perikanan tangkap dan budidaya ikan pada 2014 hanya 20,4 juta ton. Sedangkan pada 2015 naik menjadi 22,1 juta ton.
Lalu berturut-turut pada 2016 naik menjadi 22,68 juta ton; 2017 menjadi 22,69 juta ton; dan pada 2018 menjadi 24,3 juta ton. Adapun pada 2019, hingga Agustus, KKP mencatat produksi perikanan sudah mencapai 11,9 juta ton.
Voume ekspor pada 2017 hingga 2018 menunjukkan kinerja positif. Volume ekspor naik 4,45 persen dari 1,07 juta ton menjadi 1,12 juta ton. Sedangkan nilai ekspornya terkerek 7,44 persen dari US$ 4,5 juta menjadi US$ 4,8 juta.
Volume impor pada 2018 turun dari 312 ribu ton pada 2017 menjadi 299 ribu ton pada 2019. Smeentara itu, nilai impor perikanan naik dari US$ 434 ribu menjadi US$ 452 ribu.
Dari sisi impor untuk industri, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan Yugi Prananto mengatakan impor ikan sepanjang 2018 mencapai US$ 338,04 juta. “Nilai itu setara dengan Rp 4,7 triliun dengan kurs RP 14.055,” ujarnya saat dihubungi Tempo.