Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerja Sama Garuda - Mahata Ganjil, BPK: Modal Rp 10,5 M

image-gnews
Direksi Garuda Indonesia saat menjelaskan kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi. TEMPO/Joniansyah Hardjono
Direksi Garuda Indonesia saat menjelaskan kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi. TEMPO/Joniansyah Hardjono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK RI telah merilis Laporan Hasil Pemeriksaan atau LHP dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester atau IHPS semester I 2019. Dalam hasil laporan itu, BPK menyertakan temuan pemeriksaannya terhadap laporan keuangan PT Garuda Indonesia Persero Tbk.

Anggota III BPK Achsanul Qosasi mengatakan BPK menemukan adanya kerja sama yang ganjil antara Garuda Indonesia dan PT Mahata Aero Teknologi. Saat menjalin kerja sama dengan maskapai pelat merah, status Mahata masih perusahaan rintisan atau start up dengan modal kecil.

“Modal MAT hanya Rp 10,5 miliar,” kata Achsanul saat dihubungi Tempo pada Minggu, 22 September 2019.

Mahata diyakini tidak memiliki kemampuan finansial yang sebanding dengan nilai kontraknya dengan Garuda. Selain itu, Mahata ditengarai belum pernah menerbitkan laporan keuangan.

Kerja sama Garuda dan Mahata diteken pada 2018. Menurut catatan kontrak Garuda dan Mahata, kerja sama itu membuahkan pendapatan dalam bentuk piutang senilai US$ 239,9 juta atau sekitar Rp 3,47 triliun dengan hitungan kurs Rp 14.481 yang berlaku pada saat itu. 

Achsanul mengatakan, selain ihwal kemampuan finansial, keberadaan Mahata yang baru berdiri 1 tahun sebelum kontrak kerja sama dengan Garuda diteken dinilai cukup janggal. Mahata baru berdiri pada 2017, sedangkan kontrak kerja sama dengan Garuda diteken pada Oktober 2018. 

“Mahata juga tidak punya pengalaman memadai dalam hal inflight manajemen,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam konferensi pers pada Juli lalu, manajemen PT Garuda Indonesia blak-blakan ihwal alasannya menjalin kerja sama dengan Mahata. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Fuad Rizal menyatakan pihaknya tergiur dengan model bisnis pengadaan Wi-Fi dan layanan hiburan yang tak mengeluarkan investasi atau zero investment. 

"Saat ada tawaran bisnis model yang kita enggak bayar, malah dapat pendapatan, kenapa enggak?" ujar Fuad di kantor Garuda Indonesia, kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. 

Kerja sama ini ternyata berbuntut masalah. Musababnya, Garuda mencatatkan pendapatan piutang dalam bentuk laba perusahaan untuk pembukuan tahun 2018. Atas piutang itu, Garuda Indonesia mengklaim untung US$ 5,01 juta dari kerja sama dengan Mahata.

Maskapai kemudian dinyatakan bersalah dan diganjar denda serta kewajiban menyajikan penyajian laporan keuangan pada 2018 kembali oleh Bursa Efek Indonesia, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Pemeriksa Keuangan. 

Dalam laporan barunya, Garuda Indonesia ternyata mencatatkan rugi US$ 175,02 triliun setelah piutang Mahata tidak dicantumkan dalam pendapatan. Garuda Indonesia juga diminta memutus kerja samanya dengan Mahata. Garuda memastikan tidak memutus kontrak dengan Mahata.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

11 jam lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

5 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.


Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

6 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.


Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

14 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra ketika ditemui di sela acara Halal Bihalal Kementerian BUMN, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra blak-blakan soal rencana merger maskpai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.


INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

17 hari lalu

Ilustrasi pilot. Istimewa
INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

Ketua INACA Bayu Sutanto memastikan para maskapai memberikan pelayanan prima bagi pilot atau kopilot.


Puncak Arus Mudik Lebaran, Garuda Indonesia Group Angkut 82 Ribu Penumpang

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Puncak Arus Mudik Lebaran, Garuda Indonesia Group Angkut 82 Ribu Penumpang

Puncak arus mudik lebaran diprediksi terjadi pada hari ini, Sabtu, 6 April 2024.


Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

19 hari lalu

Harga Tiket Pesawat Mahal, KPPU: Avtur Indonesia Termahal di Asia Tenggara karena Monopoli
Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.


Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

20 hari lalu

Robert Bonosusatya. Istimewa
Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 3 April 2024 dimulai dengan sederet kasus yang menyeret Robert Bonosusatya.


Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 42 Tiket dengan Diskon hingga 75 Persen, Simak Rutenya

23 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 42 Tiket dengan Diskon hingga 75 Persen, Simak Rutenya

Garuda Indonesia berserta anak perusahaannya, Citilink, menyediakan 42 ribu kursi penerbangan dengan diskon tiket hingga 75 persen.


Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

25 hari lalu

Sejumlah penumpang menunggu jadwal penerbangan di Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 22 Maret 2024. Foto: Istimewa
Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

Delapan maskapai menambah penerbangan hingga 2 ribu penerbangan dengan kapasitas mencapai 400 ribu kursi selama libur Lebaran.