TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Hulu Energi ONWJ berupaya optimal melindungi kawasan pesisir dan kawasan sensitif seperti area konservasi mangrove dari tumpahan minyak dengan waring. Waring ini difungsikan sebagai OSRE (oil spill response equipment).
VP Relations PHE Ifki Sukarya dalam informasi tertulis, menjelaskan inovasi ini mengkombinasikan metode common oil spill response dengan kombinasi design fishnet (waring) yang disesuaikan dengan penelaahan karakteristik minyak, karakteristik arus, ombak dan jenis pantai. "Setelah kami aplikasikan di sejumlah tempat, inovasi ini cukup efektif untuk menghambat sebaran dan melakukan oil recovery," katanya, Ahad 22 September 2019.
Sejauh ini PHE ONWJ mengembangkan empat inovasi waring boom, yaitu dynamic waring boom yang bertujuan menangkap tumpahan minyak di perairan dangkal dan ditarik dengan kapal nelayan.
Yang kedua adalah inovasi fix static boom dengan trapping point dan proteksi ganda untuk menangkap tumpahan minyak, agar minyak yang lolos tidak meluas ke area pesisir, mangrove dan tambak serta menghalangi tumpahan minyak sampai ke Teluk Jakarta.
Ketiga, inovasi fix floating static waring boom dipasang sebagai proteksi melindungi area mangrove dan tambak. Terakhir, adalah inovasi laydown waring boom, yang dipasang pada permukaan pasir pantai sebagai proteksi terhadap pasir. Teknik ini diklaim mampu mereduksi jumlah tanah/pasir terkontaminasi pada area yang telah terpasang secara signifikan.
Pertamina telah memasang waring ini pada lebih dari 11 km areal mangrove. Hingga saat ini lebih dari 20 km waring sudah terpasang baik di shorelinemaupun di nearshore dengan berbagai bentuk inovasi.
ANTARA