TEMPO.CO, Labuan Bajo - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub meminta seluruh pengusaha dan awak kapal menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran di kawasan wisata Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Sebab, Labuan Bajo merupakan salah satu aset pariwisata yang telah dipasarkan menjadi destinasi super prioritas unggulan pemerintah.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo mengatakan adanya masalah keselamatan, seperti kecelakaan kapal, dapat merusak citra destinasi wisata. "Jangan sampai ada kecelakaan kapal," kata Agus Purnomo di Pelabuhan Labuan Bajo, Jumat, 20 September 2019.
Agus juga meminta seluruh petugas yang bekerja di bawah Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub dan Unit Penyelenggara Pelabuhan atau UPP Labuan Bajo rutin melakukan tes uji kelaikan kapal. Agus khawatir kejadian buruk terkait pelayaran akan melorotkan tingkat kunjungan wisatawan.
Selain keselamatan kapal, budaya masyarakat menjaga kebersihan di sekitar pelabuhan menjadi salah satu hal yang disoroti Kemenhub. Ia meminta pihak pelabuhan mengajak masyarakat tidak membuang sampah di laut agar wisatawan nyaman berlibur.
"Labuan Bajo ini masuk destinasi 10 Bali Baru dipromosikan Pak Presiden Joko Widodo. Banyak kapal pinisi berlabuh. Kalau wisatawan berkurang (akibat tidak nyaman) gimana ?" ujarnya.
Agus menginginkan Labuan Bajo menjadi destinasi wisata yang nyaman karena keselamatan dan kebersihannya. Ia pun mengajak seluruh stakeholder mengkampanyekan pengembangan wisata di kota terujung di Pulau Flores ini.
Adapun pemerintah sebelumnya telah serius menggarap pariwisata Labuan Bajo. Dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja negara atau RAPBN 2020, Kemenhub mendapat tambahan anggaran untuk Labuan Bajo sebesar Rp 207,6 miliar menjadi Rp 500,3 miliar.