TEMPO.CO, Palembang- Sumatera Selatan menargetkan bisa melakukan peremajaan atau replanting sekitar 23.014 Ha kebun sawit di berbagai kabupaten dan kota. Target terbesar ada di kabupaten Ogan Komering Ilir atau OKI dan terkecil di kota Prabumulih.
Rudi Aprian, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan atau P2HP Dinas Perkebunan Sumsel di Palembang mengatakan peremajaan diperlukan untuk menggenjot angka produksi tandan buah segar (TBS) maupun crude palm oil atau CPO atau minyak kelapa sawit mentah. “Potensi replanting tahun 2019 sebanyak 23.000 Ha dari target Nasional 200.000 Ha,” kata Rudi, Jumat, 20 September 2019.
Menurut Rudi, Sumatera Selatan memiliki perkebunan sawit seluas 1.183.334 Ha dengan produksi CPO sebesara 3.826.784 ton. Angka produksi tersebut berpotensi menjadi berlipat ganda bila peremajaan kebun tua yang berumur di atas 25 tahun bisa direalisasikan.
Berdasarkan data dari dinas perkebunan Sumatera Selatan, tahun ini akan ada peremajaan kebun sawit di Musi Banyuasin (Muba) seluas 5.350 Ha, OKI 5.355 Ha, Musi Rawas (Mura) 1.610 Ha, Prabumulih 1.100 Ha, Muara Enim 3.982 Ha, Ogan Komering Ulu (OKU) 1.573 Ha, Musirawas Utara (Muratara) 1.978 Ha, Banyuasin 1.048 Ha dan Lahat 1.018 Ha. Sehingga totalnya 23.014 Ha.
Sementara itu secara terpisah, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan pihaknya menjadi proyek percontohan peremajaan sawit rakyat di Indonesia. Hal itu dibuktikan ketika pada 2017, Presiden Jokowi meresmikan dimulainya peremajaan 4446 kebun sawit rakyat.
Tidak hanya melakukan peremajaan, saat ini Muba juga fokus untuk terus mengupayakan kesejahteraan petani sawit rakyat. Salah satunya dengan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kelapa Sawit (BPDP-KS), untuk mengelola inti kelapa sawit menjadi menjadi bahan bakar nabati. “Selain peremajaan kami juga mengolah inti kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati,” kata Dodi.