TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ingin membangun monumen yang mengingatkan kerja Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal atau Satuan Tugas 115. Tujuannya agar masyarakat lebih mengetahui tentang kapal illegal fishing.
"Jangan hanya semua orang angkatan laut, KKP, PSDKP aja yang tahu. Saya yakin di non PSDKP, anak-anak pun belum lihat kapal illegal fishing tuh seperti apa. Angkatan laut, anak-anak KRI saja yang tahu," kata dia saat menutup Rakornas Satgas 115 Tahun di kantornya, Jakarta, Kamis, 19 September 2019.
Susi yang merupakan Komandan Satgas 115 menekankan Satgas bisa membuat monumen sebagai pembelajaran bangsa. Dia ingin monumen itu menjadi kampanye atas bahaya illegal fishing.
"Hal itu juga untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh lini baik yang di dalam maupun yang di perbatasan karena itu yang akan bisa memastikan sumber daya alam ini tetap menjadi milik Indonesia dan kedaulatan laut kita juga tetap di tangan kita," ujarnya.
Dia juga mengucapkan terimakasih atas semua kerja sama, koordinasi, upaya yang dilakukan dalam Satgas 115.
Sebelumnya dia ingin kapal tangkapan, MV NIKA dengan berat 750 GT menjadi kapal kampanye anti illegal fishing di Indonesia.
"Jadi kami ingin ada kampanye berjalan ke pelabuhan-pelabuhan untuk anak-anak sekolah supaya bisa lihat. Supaya tidak terlupakan bahwa di laut kita banyak kejahatan seperti ini. Untuk mendidik anak-anak bangsa kita juga dan masyarakat dunia juga untuk pembelajaran," kata dia di Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Batam Kepulauan Riau, Senin, 15 Juli 2019.
Sebab, kata Susi Pudjiastuti, selama ini masalah illegal fishing banyak yang tidak terbuka. Akibatnya tidak banyak yang tahu mengenai itu.
HENDARTYO HANGGI