TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,64 persen atau 39,94 poin di level 6.276,63 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa kemarin, IHSG berakhir di level 6.236,69 dengan kenaikan 0,28 persen atau 17,25 poin. Penguatan indeks mulai berlanjut dengan dibuka naik tipis 0,03 persen atau 2,01 poin di level 6.238,7 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.236,48 – 6.270,4.
Enam dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin aneka industri (naik 2,7 persen) dan finansial (naik 1,06 persen). Tiga sektor lainnya ditutup di zona merah, dipimpin pertanian yang turun 0,98 persen.
Dari 653 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 203 saham menguat, 189 saham melemah, dan 261 saham stagnan. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 3,23 persen dan 3,47 persen menjadi penopang utama penguatan IHSG.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh aksi wait and see para pelaku pasar atas kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Bank Indonesia.
“Pelaku pasar sedang menantikan keputusan apakah Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunganya sebesar 25 bps pada hari Kamis (19 September dini hari WIB),” kata Samuel Sekuritas melalui riset hariannya, Rabu, 18 September 2019.
Gubernur The Fed, Jerome Powell sebelumnya telah mengisyaratkan penurunan suku bunga di tengah melemahnya kinerja ekonomi dan meningkatnya risiko pertumbuhan. Pelaku pasar juga menunggu petunjuk dari The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga di masa mendatang.
Di dalam negeri, pasar akan menantikan rilis kebijakan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Bank Indonesia diprediksi kembali memangkas suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin pada Kamis besok.