Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Global Akan Lebih Lambat

Reporter

image-gnews
Kandidat AS dalam pemilihan Presiden Bank Dunia David Malpass berbicara di sebuah acara di Gedung Putih di Washington, AS, 6 Februari 2019. REUTERS/Jim Young
Kandidat AS dalam pemilihan Presiden Bank Dunia David Malpass berbicara di sebuah acara di Gedung Putih di Washington, AS, 6 Februari 2019. REUTERS/Jim Young
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Bank Dunia (World Bank) David Malpass menyatakan pertumbuhan ekonomi global akan lebih lambat dari yang diperkirakan. Tumpukan utang dengan yield negatif menjadi indikatornya.

“Perlambatan pertumbuhan global berbasis luas. Perkembangan terbaru mengisyaratkan ekspansi dunia tahun 2019 kemungkinan akan meleset dari proyeksi Bank Dunia pada Juni sebesar 2,6 persen,” ungkap Malpass dalam sebuah pidato di Washington pada Selasa, 17 September 2019.

“Tingkat pertumbuhan nominal tampaknya akan melambat menjadi kurang dari 3 persen, suatu kekecewaan yang besar dari laju sekitar 6 persen pada 2017 dan 2018,” katanya.

Menurut Malpass, obligasi bernilai sekitar US$15 triliun dengan yield nol atau negatif menunjukkan bahwa investor menerima premis pasar atas return yang sangat rendah atau bahkan negatif selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun.

“Modal beku ini menyiratkan pertumbuhan lebih lambat di masa depan,” tuturnya.

Komentar Malpass di Washington, pidato penting pertamanya di depan publik sejak menjabat pada April, disampaikan ketika prospek ekonomi global meredup menjelang pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) bulan depan.

IMF dikabarkan tengah bersiap untuk memperbarui proyeksi pertumbuhannya dalam World Economic Outlook terbaru, setelah menurunkan proyeksi pada Juli menjadi 3,2 persen tahun ini.

Selain perlambatan Cina, perlambatan global terlihat dalam penurunan yang substansial di Argentina, India, dan Meksiko, ditambah kondisi yang mengecewakan di seluruh negara berkembang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Beberapa bagian di Eropa berada dalam resesi atau mendekatinya, dengan Jerman dan Inggris mengalami kontraksi pada satu kuartal, sementara Italia dan Swedia telah mengalami stagnasi selama beberapa kuartal,” ujar Malpass.

Sementara itu, sejumlah besar modal yang terkunci dalam obligasi ber-yield rendah dengan tingkat investasi modal yang secara historis kurang bergairah menyiratkan bahwa pertumbuhan, terutama di negara-negara berkembang, akan tetap lambat karena stok modal saat ini memburuk. “Itu tantangan bagi Bank Dunia,” kata Malpass.

Bank-bank sentral di seluruh dunia telah bergulat menghadapi pertumbuhan yang lebih lemah karena perang perdagangan AS-Cina menambah ketidakpastian untuk konsumen dan bisnis.

Pada Juli, bank sentral AS Federal Reserve merujuk pada implikasi perkembangan global terhadap prospek ketika memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Para pembuat kebijakan The Fed diperkirakan kembali memangkas suku bunganya dalam pertemuan kebijakan yang berakhir Rabu (18/9) waktu setempat.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

3 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/dok TEMPO/Fakhri Hermansyah TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

5 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

7 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

8 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

9 hari lalu

Porter mengangkut sekarung pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.  Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dibayar Penuh, Kemenkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,2 Persen

12 hari lalu

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu saat ditemui di Plataran, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
THR dan Gaji ke-13 ASN Dibayar Penuh, Kemenkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,2 Persen

Kemenkeu yakin pembayaran THR dan gaji ke-13 100 persen dapat memperkuat konsumsi dan menjamin transformasi ekonomi terus berlanjut.


Tito Karnavian Ingin Jakarta jadi Seperti New York hingga Sydney, Ekonom Ingatkan Risiko Didominasi Oligarki Bisnis

14 hari lalu

Gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,03% secara tahunan (yoy). Tempo/Tony Hartawan
Tito Karnavian Ingin Jakarta jadi Seperti New York hingga Sydney, Ekonom Ingatkan Risiko Didominasi Oligarki Bisnis

Ekonom Indef Didin S. Damanhuri mengkritisi wacana pemerintah untuk menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis kelas dunia.. Begini penjelasannya.