Kepekatan asap kebakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan menjadi semakin parah pada akhir pekan lalu. Hingga pukul 8 pagi kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat adanya 2.984 titik panas dari sekitar 328 ribu hektare lahan yang terdampak kebakaran.
Di Kalimantan Barat, khususnya Bandara Supadio Pontianak, terjadi pembatalan puluhan penerbangan akibat gangguan jarak pandang. Maskapai dari Lion Group pun menunda hingga 12 penerbangan dari dan menuju Kalimantan, kemarin pagi.
Juru Bicara Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, mengatakan alokasi negara untuk penanganan darurat kebakaran hutan pada tahun ini mencapai Rp1,1 triliun. "Itu hitungan per 17 September kemarin. Penggunaannya dikelola Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujarnya kepada Tempo.
Adapun Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Agus Wibowo, belum bisa merincikan penggunaan alokasi tersebut. "Tapi memang ada penggunaan untuk beberapa kegiatan seperti seperti pengembangan peringatan dini multi bencana (multi hazard early warning system)," katanya.