Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti CIPS: Produksi Kakao dan Kopi Indonesia Turun

Reporter

Editor

Rahma Tri

image-gnews
Suasana pameran Kakao dan Coklat 2019 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 17 September 2019. TEMPO/Tony Hartawan
Suasana pameran Kakao dan Coklat 2019 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 17 September 2019. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti bidang pangan dari Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) Felippa Amanta mengingatkan bahwa setiap tahunnya telah terjadi penurunan produksi kakao dan kopi di Indonesia. Walapun produksi kedua komoditas itu masih masuk lima besar tertinggi di dunia, tren penurunan produksi ini tidak bisa dianggap remeh karena menjadi penyebab rendahnya pemenuhan pasar global.

"Produktivitas  kakao dan kopi Indonesia berada di peringkat tiga dan empat terbesar dunia. Tapi ini tidak berpengaruh kepada peningkatan ekspor," ucap Felippa di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 17 September 2019.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Felipa, jumlah produksi kakao dan kopi dalam lima tahun tahun terakhir terus menurun. Tercatat, produksi kakao tahun 2012 mencapai 740.500 ton dan pada 2017turun menjadi 659.776 ton. Sedangkan produksi kopi pada periode yang sama turun dari 691.163 ton menjadi 668.677 ton.

"Sebenarnya market share dua komoditas ini sangat banyak sekali di kancah global, hanya saja memang produktivitas kita tak bisa mengimbangi,” kata Felippa.

Menurut dia, minimnya produksi tersebut disebabkan sejumlah masalah, antara lain karakteristik pohon yang sudah tua dengan usia tanaman mencapai 35 tahun, rentan terserang hama dan penyakit, minimnya minat petani untuk berbudi daya dengan risiko pohon yang tinggi, hingga minimnya nilai tambah produksi. Felippa menambahkan, karena peremajaan belum secara keseluruhan terjadi, maka produktivitas sulit untuk ditingkatkan.

Sejumlah upaya  yang dilakukan pemerintah dinilai belum mampu menjawab tantangan produksi dan permintaan pasar. Misalnya, minimnya keselarasan antara benih yang dibudidayakan pemerintah dengan wilayah tanam dengan karakteristik wilayah tanam.

Di samping itu, petani juga dinilai minim diberikan pembinaan teknik maupun pendampingan terhadap akses permodalan. Padahal, biaya produksi dengan mengusung nilai tambah membutuhkan proses, modal, hingga pendampingan yang menyeluruh. "Tentunya kan mereka juga ada pendampingan bagaimana petani itu dibimbing untuk berproduksi, hingga pendampingan ke akses pasar. Sertifikasi dan lainnya,” ujarnya.

Menurut data Felippa, impor kakao terbesar di Uni Eropa berasal dari Ghana sebesar 25 persen, Kamerun 10 persen, Nigeria 10 persen, sedangkan Indonesia hanya 1 persen. Untuk kopi, impor Uni Eropa dipasok dari Brasil sebesar 31 persen, Vietnam 25 persen, dan Indonesia hanya 4 persen.

Adapun, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) total ekspor kopi Indonesia ke beberapa negara yang bermula pada 2012 sedikit meningkat sampai tahun 2017. Pada tahun tersebut, ekspor kopi Indonesia mencapai 448,59 ribu ton, dan meningkat menjadi 467,8 ribu ton pada tahun 2017 dengan total nilai sebesar US$ 1.187,16 juta. Adapun total ekspor kakao tahun 2013 mencapai 414,09 ribu ton dengan total nilai sebesar US$ 1,13 miliar. Angka ini menurun menjadi 354,88 ribu ton pada tahun 2017 dengan total nilai sebesar US$ 1,12 miliar.

EKO WAHYUDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kopi Sedunia, Manfaat Panjang Umur di Balik Minuman Nikmat Ini

15 jam lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio
Hari Kopi Sedunia, Manfaat Panjang Umur di Balik Minuman Nikmat Ini

Hari Kopi Sedunia setiap 1 Oktober. Minum kopi juga bisa membuat hidup lebih lama atau panjang umur, menurut penelitian.


Rayakan Hari Kopi Sedunia dengan Mencoba Resep Kudapan Enak Berikut

16 jam lalu

Ilustrasi puding kopi (Pixabay.com)
Rayakan Hari Kopi Sedunia dengan Mencoba Resep Kudapan Enak Berikut

Menyambut Hari Kopi Sedunia, beberapa resep berbahan dasar kopi berikut layak untuk dicoba dan dinikmati bersama keluarga.


Alasan 4.050 Kilogram Ikan Salem Impor Asal Cina di Banjarmasin Disegel, KKP: Karena Merusak Harga Ikan Lokal

2 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel 4.050 kilogram ikan salem (pacific mackerel) asal Cina di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. ANTARA/HO-KKP
Alasan 4.050 Kilogram Ikan Salem Impor Asal Cina di Banjarmasin Disegel, KKP: Karena Merusak Harga Ikan Lokal

KKP blak-blakan membeberkan alasan pihaknya menyegel 4.050 kilogram ikan salem (pacific mackerel) impor asal Cina di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.


Hari Kopi Internasional, Inilah Sejarah Minuman Paling Populer di Dunia

2 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Hari Kopi Internasional, Inilah Sejarah Minuman Paling Populer di Dunia

Bukti paling awal konsumsi kopi berasal dari abad ke-15 di Yaman, tapi ada kisah populer dari Etiopia.


Festival Kopi Malioboro Coffee Night 2023 Digelar Pekan Depan, Catat Tanggalnya

3 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Festival Kopi Malioboro Coffee Night 2023 Digelar Pekan Depan, Catat Tanggalnya

Tak sekedar aksi bagi-bagi ribuan cup kopi gratis untuk wisatawan, acara ini juga mengandung unsur edukasi dan hiburan lainnya.


Kopi Sanger Aceh jadi Inspirasi Starbucks buat Minuman Spesial Hari Kopi Internasional

3 hari lalu

Dolce Americano, kopi Starbucks yang terinspirasi dari kopi sanger (Tempo/Mila Novita)
Kopi Sanger Aceh jadi Inspirasi Starbucks buat Minuman Spesial Hari Kopi Internasional

Kopi sanger sekilas mirip kopi susu, tetapi tanpa ampas. Kopi ini menjadi inspirasi bersama dengan tiga minuman lain dari berbagai benua.


Permintaan Global terhadap Tanaman Hias Meningkat, PFI: Scindapsus dan Aroid Banyak Diminati

3 hari lalu

Salah satu booth tanaman hias dalam perhelatan Floriculture Indonesia International Expo (FLOII), di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Kamis, 28 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Permintaan Global terhadap Tanaman Hias Meningkat, PFI: Scindapsus dan Aroid Banyak Diminati

Ketua Umum Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI) Rosy Nur Apriyanti mengatakan minat dan permintaan global terhadap tanaman hias terus meningkat. Hampir semua tanaman hias yang ditawarkan oleh Indonesia diterima oleh pasar luar negeri.


3 Cara Gampang Bikin Minuman Kopi ala Kafe di Rumah

3 hari lalu

Dalgona Coffe. Tempo/Fardi Bestari
3 Cara Gampang Bikin Minuman Kopi ala Kafe di Rumah

Kopi menjadi salah satu minuman yang digemari banyak orang. Berikut resep cara bikin minuman kopi ala kafe di rumah.


5 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan Tubuh, Berapa Cangkir Sehari Disarankan?

3 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
5 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan Tubuh, Berapa Cangkir Sehari Disarankan?

Selain dapat melawan rasa kantuk sekaligus penambah energi, ternyata kopi memiliki manfaat lain bagi kesehatan tubuh. Apa saja manfaat kopi bagi kesehatan tubuh?


Bolehkah Anak-anak Minum Kopi?

3 hari lalu

Ilustrasi kopi susu. Foto: Unsplash.com/Alberto Bogo
Bolehkah Anak-anak Minum Kopi?

Kopi adalah salah satu minuman dengan kandungan kafein tertinggi. Apakah anak-anak boleh minum kopi?