TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kementeriannya belum menerima surat permintaan perubahan nama Bandara Internasional Jawa Barat atau Bandara Kertajati menjadi Bandara Habibie. Usulan itu sebelumnya muncul dari petisi masyarakat di media sosial.
"Belum (ada usulan). Kan perubahan nama itu diusulkan oleh Pemda dan disetujui oleh DPRD. Sejauh itu disetujui (DPRD), akan kita akan kondisikan," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa, 17 September 2019.
Adapun proses pengubahan nama bandara, ujar dia, tak memerlukan waktu lama. Bila DPRD setempat telah menyatakan setuju dengan usulan Pemda, Kementerian bisa memprosesnya dalam waktu sepekan.
Petisi penggantian nama bandara menjadi Bandara Habibie telah diteken lebih dari 655 orang melalui situs change.org. Pembuat petisi menulis, nama bandara sebaiknya diubah untuk mengenang jasa Habibie di bidang penerbangan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai petisi yang meminta penggantian nama Bandara Kertajati menjadi bandara Habibie adalah ide baik. “Saya sudah dengan dan memang sejalan dengan apa yang juga saya pikirkan,” katanya.
Apresiasi untuk mengenang Habibie ini pun menurut dia tepat dikaitkan dengan dunia kedirgantaraan. Dia menuturkan peluang memberi nama Bandara Kertajati dengan nama Habibie masih terbuka.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | AHMAD FIKRI