TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan mencatat bandar udara di kawasan Pontianak, Kalimantan Barat, paling parah terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, hingga Ahad, 15 September 2019, hampir 80 persen penerbangan terpaksa dibatalkan atau mengalami keterlambatan.
“Hampir 80 persen (cancel dan delay) karena kemarin di Pontianak sama sekali enggak bisa dilakukan penerbangan,” ujar Polana saat ditemui di kompleks Perlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 16 September 2019.
Selain Pontianak, beberapa wilayah di Kalimantan Barat seperti Samarinda turut terimbas. Adapun untuk data terkini seputar penerbangan, Polana mengaku masih terus memperbarui informasi ke pihak bandara setempat.
Polana mengatakan jumlah pembatalan penerbangan, pengalihan jalur, hingga keterlambatan jadwal masih terus berubah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sejumlah maskapai menanggung kerugian lantaran insiden kabut asap. Ia mengatakan kerugian berasal dari kebijakan pembatalan penerbangan.
“Ada kerugian tapi belum tahu berapa jumlahnya,” ujar Budi Karya. Adapun sejumlah bandara akan memberi insentif parkir inap kepada pesawat yang tidak bisa terbang karena terpapar cuaca buruk.
Sejumlah maskapai mengumumkan telah membatalkan belasan penerbangan hingga Senin, 16 September 2019. Manajemen Garuda Indonesia, melalui keterangan tertulisnya, menyatakan ada 15 penerbangan yang akan berpotensi dibatalkan sampai tiga hari ke depan.
Sedangkan maskapai Citilink telah membatakan enam penerbangan. Kemarin, manajemen Lion Air turut mengumumkan bahwa maskapainya terpaksa mengambil kebijakan pengalihan jalur dan penundaan untuk sejumlah rute.