TEMPO.CO, Jakarta -Gerakan Nasional 1.000 Startup di Bandung menggaet 1.700 lebih pendaftar. Panitia merancang program sekitar 2-3 bulan dengan metode baru.
“Kalau dulu harus ikut dari awal, sekarang bisa ikut di tengah program, lebih fleksibel bagi yang sudah punya tim dan produk,” kata koordinator gerakan itu di Bandung, Dyan R. Helmi, Ahad, 15 September 2019.
Program itu mulai digelar Ahad bertajuk Ignite the Nation. Bertempat di aula Universitas Padjadjaran Bandung, sekitar seribu peserta berdatangan dari berbagai daerah. Mereka bertahan dari pagi hingga sore. “Selanjutnya workshop dua minggu lagi bersama mentor-mentor yang menjelaskan masalah dan tawaran solusi peserta,“ kata Helmi.
Panitia menyiapkan lima tahapan program dimulai dari Ignition, yaitu seminar untuk memaparkan permasalahan utama yang ada di Indonesia. Pemaparan dari para pelaku industri itu bisa diolah menjadi ide untuk solusi digital. Tahap selanjutnya sesi jaringan (networking) atau membentuk tim kerja, fase ketiga yaitu workshop.
Dari fase itu peserta dapat menghasilkan purwarupa (prototype) startup. Nantinya panitia memilih 150 peserta untuk lanjut ke tahap hacksprint yaitu menghasilkan solusi masalah yang sudah ditemukan pada saat workshop. Saringan berikutnya yaitu 100 peserta memasuki tahap bootcamp yaitu pembinaan mendalam untuk mengembangkan startup.
Akhirnya 50 peserta terpilih akan diinkubasi selama kurang lebih enam pekan di setiap kota per tahun. Hitungannya dalam waktu lima tahun akan tercipta 1.000 startup digital. Sektor industri yang menjadi prioritas startup digital ini meliputi agrikultur, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, fintech, dan entertainment.
Sebelumnya, kata Helmi, Gerakan Nasional 1000 Startup di Bandung pernah digelar 2016 dan 2017. Kini selain di Bandung, program serupa digelar di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak.
ANWAR SISWADI
