TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpeluang terkonsolidasi menguat terbatas pada perdagangan pekan ini, 16-20 September 2019. Direktur PT. Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan penguatan tersebut didukung sejumlah katalis positif.
"Meredanya tensi perang dagang China dan AS menjadi sentimen positif bagi bursa saham pekan depan," kata Hans dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad 15 September 2019.
Hans memperkirakan, pada pekan depan, IHSG berpeluang bakal menguat terbatas dengan support level pada 6305 sampai 6239. Sedangkan resistance berada pada level 6414 sampai 6468.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG meningkat 0,41 persen meningkat menjadi 6.334 dari sebelumnya 6.308, dibandingkan penutupan perdagangan pekan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga meningkat 0,42 persen menjadi Rp7.269,245 triliun dari sebelumnya Rp 7.238,803.
Hans melanjutkan, penguatan IHSG tersebut juga didukung oleh adanya peluang The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan bakal menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Diperkirakan, penurunan tersebut terjadi pada September ini.
Hans menuturkan, bila The Fed kembali menurunkan suku bunga, membawa peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Bila ini terjadi membawa sentimen yang positif bagi pasar saham.
"Katalis positif juga datang dari Brexit yang muncul tanpa kesepakatan, khususnya akibat peredaan pendapat antara Perdana Menteri Inggris dengan parlemen," kata Hans.