TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah sempat menjadi perbincangan utama di media sosial Twitter pada hari ini. Kebakaran yang memicu asap pekat membahayakan tersebut menjadi trending topic atau topik utama lewat munculnya tagar #IndonesiaDaruratAsap.
Pemilik akun bernama Nabilla Soputan atau @NabillaYoo dalam cuitannya meminta pemerintah untuk segera bergerak. Ia menilai pemerintah tak serius menangani kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah.
"Tragis!! Nih pemerintah kemana sih? Gak keliatan batang hidungnya untuk urusan karhutla!! Yang kebakaran hutan, yang dipadamkan KPK," tulis Nabilla, Ahad, 15 September 2019.
Ada juga pengguna Twitter bernama Hana Wati yang ikut menyerukan tagar #IndonesiaDarutatAsap. Dalam posting atau kiriman pemilik akun @hanawatihasan tersebut bahkan ikut me-mention akun Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Selain me-mention akun Presiden Jokowi, Hana Wati juga menyertakan postingan yang mengunggah sebuah video berdurasi 56 detik. Video tersebut berisi suasana kondisi jalan yang tetutup kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. "@jokowi please #IndonesiaDaruratAsap," tulis akun Hana Wati.
Selain itu, peristiwa Karhutla juga menjadi salah satu perhatian sutradara dan juga komika Ernest Prakasa. Lewat akun miliknya @ernerstprakarsa, ia juga mengirim sejumlah informasi terkatit Karhutla.
Dalam 24 jam terakhir, Ernest telah mengunggah sebanyak 4 kiriman di Twitter yang membahas terkait Karhutla. Tiga diantara merupakan kiriman berisi video kondisi terkini Karhutla dan juga satu mengenai berita Gubernur Riau yang tak kunjung pulang meski terjadi peristiwa kebakaran hutan.
Akibat persitiwa Karhutla tersebut, lini masa Twitter dibanjiri berbagai video yang menggambarkan masih berlangsungnya kebakaran hutan. Selain itu, banyak pula yang mengirim sejumlah tangkapan layar yang mencatat kondisi kualitas udara di sejumlah wilayah yang terdampak asap akibat Karhutla.
Sementara itu, kejadian Karhutla paling serius terjadi di sejumlah wilayah seperti Provinsi Riau dan Provinsi Kalimantan Tengah. Data milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu 14 September 2019 tercatat ada 6 provinsi yang mengalami Karhutla.
Akibat kejadian ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyegel 43 perusahaan. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk penegakan hukum sehubungan dengan kebakaran hutan dan lahan.
"Sampai hari ini ada 42 lokasi perusahaan yang kami lakukan penyegelan dan 1 milik masyarakat," kata Direktur Penegakan Hukum Kementerian LHK, Rasio Ridho Sani, Sabtu, 14 September 2019. Lahan tersebut disegel karena diduga terkait kebakaran hutan dan lahan.