TEMPO.CO, Jakarta - Astra Infra yang bermitra dengan Canada Pension Plant Investment Board (CPPIB) dilaporkan telah mengajukan penawaran untuk membeli saham BUMN Malaysia Khazanah Nasional Bhd. di perusahaan pemilik konsesi jalan tol Cikopo- Palimanan. Saham Khazanah di PT Lintas Marga Sedaya itu sudah ditawar Astra sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun.
Bloomberg melaporkan, setelah Astra Infra mengajukan penawaran, pihak Khazanah dijadwalkan menggelar pertemuan untuk membahas apakah akan menyetujui atau menolak penawaran itu. Saat ini, Khazanah menguasai 55 persen saham Lintas Marga Sedaya (LMS), melalui anak usahanya yaitu UEM Group Bhd. Sementara itu, Astra Infra, anak usaha PT Astra International Tbk. menggenggam 45 persen sisa saham LMS.
Namun, seperti dikutip Bisnis.com, Sabtu 14 September 2019, baik Khazanah, LMS, Astra Infra, UEM Group, maupun CPPIB masih menolak berkomentar.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada Juli 2019, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan sedang berkoordinasi dengan Lembaga Lebuhraya Malaysia (Malaysian Highway Authority). Koordinasi ini terkait komitmen investasi perusahaan jalan tol Negeri Jiran di Indonesia, menyusul kabar kemungkinan Pemerintah Malaysia menarik investasi di luar negeri, termasuk di Indonesia.
Selain UEM Group yang memiliki saham di LMS, perusahaan Malaysia lainnya yang berinvestasi di jalan tol Indonesia adalah CMS Works International Limited. Perusahaan tersebut berpartisipasi di PT Jasamarga Cengkareng Kunciran dengan porsi saham sebesar 21 persen.
Sebelum Astra mengajukan penawaran, ihwal rencana divestasi aset BUMN Malaysia di luar negeri sudah tersiar sejak awal Maret 2019. Sebagaimana dilansir dari Reuters, perusahaan induk investasi Pemerintah Malaysia, Khazanah Nasional mengumumkan pembagian aset sebanyak US$33 miliar menjadi aset komersial dan aset strategis. Sebanyak 70 persen aset komersial bisa dilepas baik dalam jumlah penuh maupun sebagian.
BISNIS