TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap tebal akibat kebakaran lahan di Kalimantan Barat beberapa hari terakhir membuat jarak pandang di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, hanya 50 meter. Akibatnya, sejumlah penerbangan dari dan menuju Banjarmasin pun terganggu karena jarak pandang terbatas dan tidak memadai.
"Hari ini agak banyak yang kena penundaan keberangkatan karena tadi sempat 50 meter jarak pandangnya," terang General Manager Bandara Syamsudin Noor Indah Preastuty di Banjarmasin, Sabtu 14 September 2019.
Berdasarkan data yang diterima pihak bandara terkait kabut asap, jarak pandang terendah tersebut terjadi pukul 07.44 WITA. Kemudian pada 08.30 WITA menjadi 100 meter. Sedangkan waktu sebelumnya pada pukul 07.10 WITA 300 meter dan pukul 07.30 WITA 200 meter.
Syarat jarak pandang minimal pilot untuk take off (lepas landas) 500-600 meter. Sedangkan untuk pendaratan (landing), yakni di atas 800 meter. "Jadi tak hanya yang take off dari Syamsudin Noor yang terganggu, sejumlah penerbangan tujuan Kalsel juga ada yang tertunda dan bahkan harus kembali ke bandara asal," kata Indah.
Atas gangguan jadwal penerbangan akibat kabut asap dari pembakaran lahan tersebut, wanita berkaca mata ini menyampaikan permohonan maaf dan berharap pengertian para penumpang.
"Kami pasti berusaha sebaik mungkin untuk terlaksananya operasional bandara dalam menjaga keselamatan dan keamanan serta kenyamanan pengguna jasa bandara. Untuk hal-hal terkait penundaan apabila diperlukan bantuan dapat menghubungi petugas bandara," kata Indah.
Kabut asap terparah memang terjadi Sabtu hari ini. Salah satu penyebabnya lantaran lahan di Jalan Tegal Arum yang lokasinya tak jauh dari Bandara Syamsudin Noor terbakar hebat pada Jumat kemarin. Bahkan hingga berita ini ditulis, titik api masih nampak muncul di bekas-bekas lahan yang terbakar dengan area yang cukup luas.
ANTARA