Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi Loyo, Kredit Macet KPR Naik Jadi Rp 4,3 Triliun

Reporter

image-gnews
Pameran layanan publik internasional di Jakarta, Selasa (23/6). Kalangan pengembang berharap tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) pada semester II/2009 turun ke kisaran 11-12% agar sektor properti kembali bangkit. Tempo/Panca Syurkani
Pameran layanan publik internasional di Jakarta, Selasa (23/6). Kalangan pengembang berharap tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) pada semester II/2009 turun ke kisaran 11-12% agar sektor properti kembali bangkit. Tempo/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada sektor unggulan bank umum kelompok usaha (BUKU) IV melonjak. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2019, kredit macet KPR tumbuh paling tinggi, atau 36,4 persen sepanjang periode berjalan (year-to-date/ytd) menjadi Rp 4,3 triliun. Pada tahun lalu pembiayaan properti yang masuk kolektibilitas 3 hingga 5 ini tumbuh 20,4 persen ytd menjadi Rp3,8 triliun.

Begitu pula pada sektor produktif, di mana perdagangan besar dan eceran serta industri pengolahan tumbuh dua digit. Padahal tahun lalu, kredit bermasalah pada dua sektor tersebut hanya tumbuh 1,6 persen ytd dan 2,3 persen ytd.

Sementara itu kredit pada empat segmen tersebut juga tercatat tumbuh menguat, tapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan NPL. Sebagai contoh perdagangan besar dan eceran yang tumbuh 7,7 persen ytd tahun ini, sedangkan tahun lalu 5,7 persen ytd.

Mengutip data OJK, keempat sektor kredit tersebut berkontribusi sebesar 52,6 persen terhadap total penyaluran dana oleh bank kepada pihak ketiga. Secara historis empat sektor itu telah lama menjadi penyerap terbesar dana perbankan.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiatmadja mengatakan bahwa secara umum kondisi keseluruhan ekonomi tengah lesu. Dengan demikian kenaikan NPL menjadi lazim dalam sebuah perputaran roda bisnis.

Menurutnya bila dilihat lebih dalam, industri perdagangan besar dan eceran serta industri pengolahan sebagian besar pelakunya terkena dampak dari kondisi ekonomi tersebut. Terkait hal itu, kata Jahja, BUKU IV tergolong siap karena menyiapkan pencadangan yang cukup. “Buktinya profit bank masih lumayan,” katanya, Kamis, 12 September 2019.

Berdasarkan data OJK, per Juni 2019 laba bersih BUKU IV tercatat sebesar Rp52,1 triliun atau naik 13,0 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian akhir paruh pertama tersebut cenderung melambat dibandingkan dengan kuarta I/2019, 16,2 persen yoy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip presentasi perusahaan, BCA menjaga rasio NPL sebesar 1,4 persen per Juni 2019. Secara komposisi, kontribusi segmen small medium enterprise (SME) membesar dari 45,2 persen per Juni 2018 menjadi 46,1 persen per Juni 2019. Pada sisi lain korporasi justru turun dari 27,6 persen menjadi 25,4 persen.

Pada periode yang sama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat kenaikan NPL pada sektor unggulannya, yaitu manufaktur. Rasio NPL per Juni 2019 sebesar 4,1 persen, sedangkan tahun lalu 1,7 persen.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Lando Simatupang menjelaskan bahwa pertumbuhan NPL tergolong aman apabila diikuti dengan permintaan kredit baru. Dengan kondisi saat ini, dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan kenaikan rasio NPL perbankan.

“Idealnya kredit tumbuh, tapi NPL juga bisa ditekan. Tapi kondisi saat ini memang ekonomi agak berat,” katanya.

Pergerakan ekonomi yang tertatih pun berimbas kepada daya beli masyarakat. Oleh sebab itu kredit macet pada segmen KPR pun ikut terkerek naik.

Lebih jauh daya beli yang menurun pada akhirnya juga berimbas pada industri pengolahan dan perdagangan. Pasalnya sejumlah pelaku usaha akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban kepada bank.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

1 hari lalu

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bertemu dengan pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia.


Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

1 hari lalu

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini. Foto: Canva
Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.


Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

1 hari lalu

Seorang pegawai menghitung uang di Kantor Cabang Thamrin Digital Bank Syariah Indonesia (BSI), Jakarta, Selasa (24/8/2021).(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.)
Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.


CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

1 hari lalu

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi (tengah) menyampaikan paparan bersama  Head of Region Jawa Barat dan Jawa Tengah CIMB Niaga Andiko Manik (kiri) dan Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance/CNAF Ristiawan Suherman (kanan) di sela-sela acara Buka Bersama dan Silaturahmi Media dengan CIMB Niaga di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.


Sambut Libur Panjang Idul Fitri, Danamon Lakukan Penyesuaian Jadwal Operasional

2 hari lalu

Logo Kookmin Bank dan Bank Danamon. wikipedia
Sambut Libur Panjang Idul Fitri, Danamon Lakukan Penyesuaian Jadwal Operasional

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. mengumumkan jadwal operasional kantor cabang dan layanan periode libur Idul Fitri.


BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

6 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat inflasi pada tahun 2022 akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy). TEMPO/Tony Hartawan
BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

BI melaporkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2024 terindikasi meningkat.


BI Solo Siapkan Rp 4,3 Triliun untuk Penukaran Uang di Ramadan 2024, Layanan untuk Umum Dimulai Hari Ini

9 hari lalu

Seorang warga menukarkan uang dengan tujuh pecahan uang kertas baru tahun emisi 2022 lewat mobil kas keliling Bank Indonesia di Balai Kota, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 19 Agustus 2022. Bank Indonesia Solo melakukan pembatasan penukaran uang lantaran sifatnya masih pengenalan kepada masyarakat  dengan mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
BI Solo Siapkan Rp 4,3 Triliun untuk Penukaran Uang di Ramadan 2024, Layanan untuk Umum Dimulai Hari Ini

Bank Indonesia atau BI Solo menyiapkan Rp 4,3 triliun untuk layanan penukaran uang kertas pecahan baru di Solo Raya pada bulan Ramadan 2024 ini.


Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

17 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Lifeforstock
Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.


Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

24 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. Mandiri Investment Forum 2024 yang dihadiri lebih dari 25 ribu partisipan baik dari dalam maupun luar negeri itu juga sebagai komitmen Bank Mandiri dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.


Bank Mandiri Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh Tahun Ini, Tahun Lalu 16,42 Persen

24 hari lalu

Bank Mandiri Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh Tahun Ini, Tahun Lalu 16,42 Persen

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, saat ini industri perbankan dalam kondisi fundamental yang sangat baik. Bank Mandiri menegaskan, kinerja industri perbankan di Indonesia tetap tumbuh tahun ini.