TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenang pengalamannya saat menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia dan bertemu dengan Presiden RI Ketiga, BJ Habibie di Washington, Amerika Serikat. Dalam suasana hangat minum teh kala itu, Habibie memaparkan isi bukunya yang terbit 2010, Habibie & Ainun.
"Sebagai manusia sangat-sangat menyentuh. Seorang Pak Habibie yang presiden ternyata manusia biasa," ujar Sri usai melayat di rumah duka, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Rabu malam, 11 September 2019.
Buku Habibie & Ainun menceritakan soal besarnya cinta Habibie untuk sang istri, Hasri Ainun Habibie. Habibie, menurut Sri, bercerita seputar seorang suami yang kehilangan istrinya.
Habibie tak berhenti mengenang Ainun sampai di situ. Kepada Sri, pria 83 tahun itu menyampaikan, bagaimana suara hati dan perasaannya tertuang dalam buku itu.
Perasaan yang menggambarkan cinta luar biasa Habibie kepada Ainun. Arti kehadiran Ainun dalam karier Habibie pun diluapkan lewat kata-kata. Tak hanya tersentuh, kisah cinta Habibie menjadi inspirasi tersendiri bagi mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
"Itu juga merupakan inspirasi bagaimana orang dengan pencapaian luar biasa di keilmuan namun memiliki hati sebagai seorang manusia, seorang suami, seorang pasangan yang luar biasa bagi istrinya," ucap Sri.
Habibie meninggal pada Rabu, 11 September 2019 pukul 18.03 WIB. Dia wafat pada usia 83 tahun setelah menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Pusat sejak Senin lalu. Habibie meninggal karena penurunan fungsi tubuh dan gagal jantung.
Dia bakal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan hari ini pukul 14.00 WIB. Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi akan memimpin upacara pemakaman Habibie.