TEMPO.CO, Bandung -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, banyak investor yang berminat ikut mengembangkan segitiga Rebana, kawasan yang ada di antara bandara Kertajati di Majalengka, Pelabuhan Patimban di Subang, dan Cirebon. “Rebana sudah banyak sekali demand-nya,” kata dia di Bandung, Rabu, 11 September 2019.
“Saya biasanya tidak datang karena itu proyek swasta. Tapi karena ini hubungannya dengan BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat), maka saya datang memberikan sinyal optimisme,” kata dia saat meresmikan ground-breaking dimulainya pembangunan hotel bintang empat milik PT Metropolitan Land, yang berada di dekat bandara Kertajati di Majalengka.
Ridwan Kamil mengatakan, pengembangan properti seperti hotel tersebut dibutuhkan untuk mendorong pengembangan bandara Kertajati, sambil menunggu rampungnya jalan tol Cisumdawu. “Jangan sampai nanti pas tolnya jadi, masalah kedua muncul, hotelnya di mana, tempatnya di mana,” kata dia.
Ia mengatakan, pemerintah Jawa Barat masih menyiapkan desain pengembangan kawasan segitiga Rebana. “Rebana sendiri belum didesain. Di kawasan milik Metropolitan Land ini agak terpisah zonanya, dan tanahnya sudah dimiliki. Bagi kita apa pun selama membawa investasi, pekerjaan, kita dukung lahir batin,” kata dia.
Direktur PT Bandarudara Internasional Jawa Barat atau BIJB, Muhammad Singgih mengatakan, lokasi pengembangan properti hotel milik Metropolitan Land berada di luar kawasan Aerocity, bandara Kerajati di Majalengka. “Kami menyambut positif, aritnya ini akan berdampak bagus ke bandara dan layanan penumpang,” kata dia, saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 September 2019.
Singgih mengatakan PT BIJB lewat anak usahanya berapa PT PP Pro juga sedang bersiap untuk memulai pembangunan kompleks apartemen di kluster bisnis pertama kawasan Aerocity. Lahan kluster bisnis yang sudah tersedia menembus 150 hektare. “Ground-breaking direncanakan Oktober,” kata dia.
Ia mengaku, banyak investor yang sudah menjajaki peluang kerja sama dengan PT BIJB untuk pengembangan kawasan Aerocity yang dirancang seluas 3 ribu hektare. Sektor yang dijajaki tidak melulu properti, diantaranya menyasar sektor energi serta logistik. “Yang survei ada dari Cina, Dubai, Turki, tapi semuanya masih dalam tahap survei awal,” kata dia.