TEMPO.CO, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengirim surat ke Menteri Keuangan untuk meminta bantuan untuk proyek TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Regional Legok-Nangka untuk pengolahan sampah 6 daerah di Bandung Raya. Ridwan Kamil mengharapkan bantuan pendanaan KPBU (Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha) dengan fasilitas VGF (Viability Gap Fund).
“Kita akan mengajukan surat permohonan VGF, Viability Gap Fund, yaitu dukungan pemerintah untuk investasi awal, 30 persen dari nilai awal investasi,” kata dia di Bandung, Selasa, 10 September 2019.
Ridwan Kamil ingin pembangunan proyek pengolahan sampah di enam daerah rampung di era kepemimpinannya. Keenam daerah di Bandung Raya yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, Bandung Barat, Sumedang, serta Garut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Bambang Riyanto mengatakan, pemerintah provinsi memilih skema VGF untuk tiping-fee yang sudah disepakati. Besaran tiping-fee itu sudah lama disepakati. “Dimana (tiping-fee) Rp 386 ribu per ton itu, 70 persen (dibagi proporsional oleh 6) pemda, dan 30 persen provinsi,” kata dia, Selasa, 10 September 2019.
Proyek TPA Regional Legok Nangka sempat terbentur biaya investasinya yang mahal. Dalam rapat sebelumnya disepakati dibutuhkan subsidi pemerintah jika ingin menekan tiping-fee yang ditanggung daerah. “Pak Gubernur ingin mendapat kepastian, subsidi tersebut bentuknya seperti apa dari pemerintah,” kata Bambang.
Bambang mengatakan, ada dua opsi yang terbuka. Pertama lewat skema BPLS (Biaya Layanan Pengelolaan Sampah), subsidi diberikan dalam termin waktu tertentu berupa subsidi tiping-fee. “Setelah dikaji BPLS itu rentan karena berupa DAK (Dana Alokasi Khusus) non fisik. DAK itu tergantung kondisi fiskal, yang bisa berubah-ubah setiap tahun besarnya, bahkan sewaktu-waktu bisa saja karena situasi fiskal jadi tidak ada. Ini bahaya untuk kabupaten/kota,” kata dia.
Pilihan akhirnya jatuh pada skema VGF. “Kita ingin menjamin kepada kabupaten/kota bahwa mereka hanya dibebani tiping-fee sesuai perjanjian yang lalu,” kata Bambang.