Menurut Bambang, dengan adanya proyek pembangunan ibu kota, maka terdapat potensi masuknya yang lebih tinggi investasi. Selain itu, lewat proyek pembangunan ibu kota juga membuat pemerintah membelanjakan anggaran menjadi lebih tinggi, sehingga ikut mendorong perekonomian.
"Dengan belanja lebih tinggi dan investasi, diharapkan daya beli tetap terjaga. Kalau pun slow down itu ngga terlalu dalam," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, dengan kondisi demikian, kebijakan countercyclical bisa meredam efek negatif krisis dan pelemahan ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia. Khususnya perekonomian domestik dalam jangka pendek.
Apalagi saat ini, pelambatan ekonomi dunia sudah mulai dirasakan efeknya terhadap ekonomi domestik. Salah satunya terlihat lewat ekspor yang menurun akibat permintaan volume yang berkurang hingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.