TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani menyebutkan sejumlah aset baik jaringan dan pembangkit akan dalam pengawasan perlindungan TNI setelah peristiwa Blackout awal Agustus 2019.
"Kami telah menandatangani kerja sama dengan TNI baik AD, AL dan AU untuk melindungi aset-aset PLN," kata Sripeni saat RDP dengan Komisi VII DPR, Senayan, di Jakarta, Selasa 10 September 2019.
Pengamanan tersebut termasuk jaringan ROW 500 kv, 275 kv dan 150 kv yang menjadi andalan jaringan dari PLN.
Dalam pembicaraan bersama dengan Komisi VII DPR pada hari ini, hadir pula Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana.
Rapat dimulai sekitar pukul 15.30 WIB dan dilaksanakan secara terbuka. Pembahasan pertama adalah mengenai penjelasan blackout hingga bagaimana perbaikannya.
Selain itu pembahasan dilanjutkan dengan peningkatan program 35 ribu MW di seluruh Indonesia. Selain itu, Sripeni juga menjelaskan bahwa PLN melakukan beberapa perbaikan jalur jaringan di Jawa dan Bali.
Penyelidikan penyebab blackout saat ini masih dalam penanganan oleh Bareskrim.