TEMPO.CO, Jakarta - Jack Ma secara resmi melepas kendali atas Alibaba Group Holding Ltd. Ia menyatakan mundur sebagai direktur eksekutif perusahaan Cina tersebut pada hari ulang tahunnya yang ke-55, setelah mengumpulkan kekayaan sebesar US$41,8 miliar.
Menurut Bloomberg Billionaire Index, di Asia kekayaan Ma dilampaui oleh pebisnis asal India yakni Mukesh Ambani. Rekor yang dicapai Jack Ma, dari seorang wiraswata bermodal pas-pasan pada 1999 hingga berhasil menjadi mogul e-commerce yang maju dengan pesat, pantas untuk masuk ke dalam catatan sejarah dunia.
Kemajuan Alibaba di tangan seorang Jack Ma juga mencerminkan evolusi Cina dari era teknologi terbelakang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.
Dilansir melalui Bloomberg, Jack Ma dan rekannya membangun Alibaba sebagai pasar B2B selama lebih dari 2 dekade hingga kini menjadi salah satu titan bernilai US$ 460 miliar yang mampu mengalahkan eBay Inc. dan Amazon.com Inc.
Alibaba mengoperasikan salah satu bisnis komputasi awan terbesar di dunia serta menjalankan jaringan logistik yang mengirimkan jutaan paket setiap hari. "Pengusaha yang paling dikenal di negeri bambu tersebut menyerahkan kendali Alibaba kepada pakar keuangan Daniel Zhang, dalam sebuah transisi penting bagi perusahaan terbesar Asia," seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa 10 September 2019.
Jack Ma menjadi orang terkaya di Asia pada 2016, menyusul pendiri Grup Dalian Wanda, Wang Jianlin.
Kini, menurut peringkat Bloomberg dari 500 individu terkaya di dunia, gelar tersebut dipegang oleh pendiri Reliance Industries Ltd., keluarga Ambani, dengan kekayaan yang bernilai US$ 47,4 miliar. Jack Ma yang merupakan salah satu pendiri Alibaba itu kini telah menjadi wajah dari industri bisnis Cina, bahkan pada saat yang sama dia adalah anggota Partai Komunis yang berkuasa.
Seorang Jack Ma yang lamaran pekerjaannya pernah ditolak oleh waralaba makanan cepat saji KFC, saat ini memiliki 5,3% saham Alibaba senilai US$24,6 miliar, atau sekitar 10 kali lipat dari pangsa sahamnya pada 2012 sebesar 7,4% senilai US$2,6 miliar.
Sejak mengambil alih posisi direktur eksekutif pada 2013, pendapatan Alibaba telah melonjak sekitar 1.100% menjadi 378,8 miliar yuan atau senilai US$56,2 miliar pada tahun yang berakhir Maret 2019.
Kekayaannya tidak terhitung saham di perusahaan yang dipegang oleh yayasannya, atau nilai dari stok miliknya yang terjual dari waktu ke waktu. Ma bukan satu-satunya orang yang mendapatkan kekayaan luar biasa dari bisnis raksasa Alibaba.
Bisnis perusahaan pada satu titik menelurkan setidaknya 10 miliarder lain di seluruh ekosistemnya, dari perusahaan pengiriman paket dan supermarket hingga afiliasi pembayaran online. Meskipun mengundurkan diri, Ma diperkirakan akan tetap memiliki perang penting untuk mesin industri yang sangat luas dengan e-commerce sebagai intinya.
"Pada titik ini, masih tidak mungkin bahwa Zhang akan membuat keputusan penting tanpa dukungan Jack Ma," kata Brock Silvers, direktur pelaksana di Kaiyuan Capital yang berbasis di Shanghai, sebuah perusahaan penasihat investasi.