TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menanggapi mengenai banyak pihak yang menyebut mobil Esemka buatan PT Solo Manufaktur Kreasi mirip dengan kendaraan asal Cina. Padahal, menurut Airlangga, hal itu adalah hal yang biasa.
"Kalau mobil multiplatform kan biasa. Kita enggak pernah bilang Vietnam jiplak BMW, kan tidak apalagi karena mereka ada perjanjian," kata Airlangga kepada media di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kematiriman, Jakarta Pusat, Selasa 10 September 2019.
Sebelumnya, sejumlah pihak menuding mobil Esemka Bima mirip dengan Changan MD201 keluaran produsen Cina. Berdasarkan spesifikasinya, mobil Esemka Bima memiliki panjang 4.560 milimeter dan lebar 1.645 milimeter dengan tinggi 1.890 milimeter.
Mobil ini dikendalikan mesin E-power l4 DOHC dan memiliki daya maksimum 72 kW dengan torsi 119 Nm. Sedangkan kapasitas tangki mobil tersebut 40 liter. Rencananya, Solo Manufaktur Kreasi bakal menjual Bima ini dengan harga tak lebih dari Rp 150 juta.
Airlangga mencontohkan mobil multiplatform juga dilakukan oleh produsen asal Indonesia seperti Daihatsu dan Toyota. Hal ini karena pabrik pembuatan mobil tersebut sama-sama dilakukan oleh pabrikan yang serupa yakni Daihatsu.
Proses serupa, kata Airlangga, juga dilakukan oleh pabrikan mobil luar negeri seperti Viat di Italia dan juga Mercedes di Korea Selatan. Di Korea Selatan, misalnya, merek Mercedes memiliki kemiripan dengan SsangYong namun memiliki desain yang berbeda.
"Jadi enggak bisa bilang SsangYong jiplak. Ini bukan soal jiplak jiplakan tapi multisource, multiplatform dan mereka punya kerja sama," kata Airlangga.
DIAS PRASONGKO
Simak video perakitan mobil Esemka di Boyolali: