TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tak terima disebut sebagai menteri yang tidak mumpuni dalam bekerja dan hanya mampu menenggelamkan kapal. Isu itu ditepis saat ia menyampaikan paparan kinerja kementeriannya selama triwulan II tahun 2019 di kantor KKP, Senin, 9 September 2019.
"Isu menteri hanya bisa nembakin kapal sehingga menyebabkan PNBP (pendapatan negara bukan pajak) rendah tidak benar. Saya jelaskan, PNBP kita sebelum Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) menjabat hanya Rp 300 miliar," kata Susi di kantornya.
Dia mengatakan, sejak menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Kerja Jokowi, capaian PNBP kementeriannya meroket. Pada 2018, dia menyebut PNBP yang berhasil dikantongi kementeriannya hampir mencapai Rp 1 triliun.
Sedangkan berdasarkan data KKP, realisasi PNBP hingga Agustus 2019 mencapai Rp 445 miliar. Angka ini setara dengan 54,60 persen target.
Dalam rapat badan anggaran bersama DPR pada Agustus lalu, Dewan mencatat target PNBP KKP paling kecil ketimbang kementerian lainnya. Pada 2020, target capaian PNBP KKP hanya Rp 900,35 miliar. Sedangkan target kementerian lainnya lebih dari Rp 1 triliun.
Selain soal PNBP, dari sisi pajak, dia mengatakan KKP telah berkontribusi menyetor pendapatan Rp 1,6 triliun pada 2018. Angka ini meningkat ketimbang 2017 yang hanya Rp 1,3 miliar. Lantas, hingga Agustus 2019, pendapatan pajak kementerian telah mencapai Rp 1,3 triliun.
Dia juga memamerkan kinerja kementeriannya yang telah mengefisienkan dana triliunan rupiah sejak 2014. "Anggaran KKP satu-satunya yang turun dari Rp 9 triliun ke Rp 6 triliun," tuturnya.
Adapun dalam 4 tahun sejak 2014 hingga 2018, dia mengklaim kementeriannya telah mengembalikan duit negara sebanyak Rp 9,4 triliun. Dari sejumlah data itu, ia lantas menepis bahwa kinerja KKP hanya seputar menenggelamkan kapal pencuri ikan.
"Kami tenggelamin hanya kapal sekali saja per 17 Agustus. Tahun ini Oktober," ujar Susi Pudjiastuti.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA