Tempo.Co, Jakarta – PT Blue Bird Tbk masih menimbang rencana mengimpor kembali mobil listrik merek Tesla pada 2020. Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Noni Purnomo mengatakan, mobil listrik jenis Tesla yang sebelumnya didatangkan sebagai armada perdana terlalu mahal.
“Satu mobil Tesla harganya Rp 2,5 miliar. Sebenarnya Blue Bird memilih jenis kendaraan bukan yang murah. Tapi disesuaikan. Kami masih mencari alternatif (merek) lain,” ujar Noni di kawasan SCDB, Jakarta, Ahad petang, 8 September 2019.
Pada 2019, Bluebird mengimpor 30 mobil listrik. Empat di antaranya adalah merek Tesla Model X 75D A/T dan sisanya merek BYD 96 A/T.
Noni mengatakan mobil Tesla digunakan untuk angkutan premium atau Silver Bird. Selama ini, Blue Bird mengenakan tarif angkutan untuk mobil Tesla setara dengan tarif taksi Silver Bird lainnya.
“Semestinya kalau sesuai dengan harga beli kendaraannya, tarif mobil Tesla bisa tiga kali lipat dari tarif normal. Tapi kami tetap pasang tarif yang sama,” ujar Noni.
Noni mengaku, sampai saat ini Blue Bird masih memberi subsidi pada mobil listrik. Subsidi digunakan untuk pembelian armada hingga operasional taksi, seperti pembuatan charging station.
Menurut Noni, untuk mendatangkan mobil listrik lagi pada 2020, Blue Bird mesti mencari alternatif merek dengan harga yang lebih ekonomis. Sebab, rencananya, perusahaan bakal mendatangkan 200 armada sepanjang tahun depan. “Kalau dapat harga yang ekonomis, kami bisa (datangkan) lebih banyak (armada) lagi,” tuturnya.