TEMPO.CO, Banten - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi harga tiket pesawat bakal turun setelah runway 3 di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, dioperasikan secara penuh. Sebab, dalam sebulan pengoperasian sejak pertengahan Agustus 2019 saja, maskapai bisa berhemat hingga Rp 75 juta untuk sekali penerbangan.
"Ini berkaitan dengan bahan bakar yang digunakan, kalau dulu harus menunggu beberapa menit sehingga menggunakan lebih banyak avtur," kata Budi di Kantor Airnav Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Minggu, 8 September 2019.
Setelah sekian lama Bandara Soekarno-Hatta hanya memiliki dua runway, kini telah dibangun dan dioperasikan runway baru yaitu runway 3. Runway sudah dioperasikan selama satu bulan secara terbatas pada sebagian area seluas 2400 meter kali 45 meter saja. Baru pada November 2019 nanti, runway 3 dioperasikan secara penuh dengan panjang 3.000 meter dan lebar 60 meter.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan penghematan terjadi karena pesawat tidak lagi antre dan menunggu terlalu lama untuk take off and landing. Dengan begitu, avtur yang digunakan pun bisa lebih irit dari biasanya.
Tak hanya diharapkan bakal menurunkan harga tiket, Awaluddin menyebut waktu tunggu atau potensi delay dari penumpang juga bakal berkurang. Dulu, satu pesawat harus menunggu atau antre hingga 7 pesawat. Kini, hanya antre 4 pesawat saja. "Sekarang 75 sampai 71 take off landing per jam, nanti kalau sudah bisa bisa sampai 100 per jam," kata dia.
Direktur Utama Airnav Indonesia, Novie Riyanto, juga mengatakan dengan runway baru ini, pesawat bisa langsung menuju taxi way untuk langsung ke apron. Sehingga, salah satu komponen biaya terbesar dari pesawat adalah bahan bakar, bisa dihemat. "Harapannya harga tiket bakal turun," kata dia.
FAJAR PEBRIANTO