TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam perdagangan awal pekan besok diprediksi terancam oleh sedikit koreksi. Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji, Gusta mengindikasikan masih adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke level support terdekat.
Menurut Nafan, support pertama maupun kedua berkisar pada 6.269,66 hingga 6.239,00. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki kisaran 6.341,12 hingga 6.381,54.
Berdasarkan indikator, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal positif.
Adapun Indosurya Bersinar Sekuritas memperkirakan pola gerak IHSG pada awal pekan depan malah berpotensi untuk kembali melanjutkan kenaikan jangka pendeknya. Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan rentang konsolidasi sedang berusaha digeser ke arah yang lebih baik, kelanjutan kenaikan dari IHSG masih ditopang oleh capital inflow yang masih tercatat secara ytd.
Selain itu, kata William, IHSG didukung oleh stabilnya perekonomian Indonesia, dalam jangka menengah hingga panjang IHSG masih berada pada jalur uptrend.
Sebelumnya,pada akhir pekan lalu, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat seiring positifnya bursa saham regional Asia. IHSG dibuka menguat 24,62 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.294,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 7 poin atau 0,72 persen menjadi 983,79.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, di tengah ketidakpastian perang dagang yang berlanjut, untuk sementara muncul katalis yang menghilangkan kekhawatiran pelaku pasar yakni redanya tensi politik di Hong kong. Sehingga, pergerakan IHSG pun terimbas positif dengan sejumlah penguatan.
BISNIS