Esemka Bima 1.2 yang memiliki NJKB Rp 81 juta, kemudian bobot kendaraan 1.085 kg, dan DP PKB sebesar Rp 87,885 juta, akan memiliki rumusan harga off-the-road Rp 87,885 juta x 30 persen + NJKB.
Dengan penghitungan tersebut, maka harga off-the-road Esemka Bima 1.2 berkisar Rp 107,3 juta. Oleh karena itu, wajar apabila dalam peresmian pabrik kemarin harga Bima 1.2 dan 1.3 dibanderol dengan harga sekitar Rp 110 juta.
Sementara untuk Esemka Garuda 1 yang memiliki NJKB Rp 209 juta dan DP PKB Rp 219,450 juta, berdasarkan penghitungan yang sama dalam Permendagri itu, harga off-the-road-nya bisa dihitung dengan penjumlahan Rp 219,450 juta x 30 persen + NJKB. Dengan demikian, harga off-the-road Garuda 1 kemungkinan sekitar Rp 274,83 juta.
Banyak yang menyebut bahwa Garuda 1 yang bermesin 2.000 cc diadopsi dari mobil pabrikan China Foday, tepatnya Foday Landfort. SUV yang di negara asalnya diproduksi sekitar 200 ribu unit per bulan--merujuk pada data penawaran di situs Alibaba.com.
Di Cina, mobil itu dirilis dalam enam varian, yakni 2.4L Standard, 2.4L Luxury, 2.4 4WD Luxury, 1.9T Standard, 1.9T Luxury, dan 1.9T 4WD Luxury. Mobil berbobot 1.820 kg hingga 1.990 kg yang tergantung pada variannya itu memiliki dimensi panjang 4.771mm, lebar 1.870mm, tinggi 1.828mm, jarak sumbu roda 2.790mm, dan ground clearance 217mm.
Sebagai perbandingan, mobil Mitsubishi Pajero Sport memiliki dimensi rata-rata, karena ada perbedaan tergantung varian panjang 4.785mm, tinggi 1.805mm, lebar 1.815mm. Maka, ukuran Foday Landfort tidak lebih panjang dari Pajero Sport, namun lebih lebar dan lebih tinggi.
ANTARA